Di antara hening dan napas alam,Â
detik berdenting tanpa suara,Â
sepi, sunyi, berkelana tanpa arah,Â
menyentuh ruang tanpa tubuh, tanpa bayang. Â Â
Detik adalah misteri dalam diam,Â
tangan-tangannya meraih namun tak terlihat,Â
ia mencengkeram tiap nafas yang lenyap,Â
membawa jiwa pada kefanaan tanpa tubuh.Â
Di sini, aku duduk dan merasakan,Â
kehadiran yang samar, tiada rupa,Â
seperti bayangan yang menari dalam gelap,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!