mengingatkan akan masa yang tak pernah kembali.Â
Kadang terasa nyaring, kadang lembut,Â
seperti desah napas di ujung perjalanan,Â
dalam tiap detak, ada rasa yang mengikat,Â
cinta, duka, tawa, semuanya berbaur dalam satu.Â
Namun, saat bunyi itu mulai meredup,Â
hati ini bergetar, merasa tak berdaya,Â
seolah waktu ingin mengingatkan kita,Â
bahwa setiap saat adalah anugerah yang terpenting.Â
Dalam kesunyian ini, aku merenung,Â
mendengarkan bunyi detik yang kini tersisa,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!