Mohon tunggu...
febrie_poys
febrie_poys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar tuk menjadi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu yang Terhenti

14 November 2024   18:05 Diperbarui: 14 November 2024   18:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sekejap, dunia bergetar, 

sebuah detik, satu hembusan napas, 

semua terhenti dalam diam yang mendalam, 

ketika takdir menari, tak terduga, tak terarah. 

Suara gemuruh memecah keheningan, 

sebuah benturan, sirene melengking, 

hidup yang biasa, terhenti seketika, 

membawa pergi harapan dan mimpi yang bersinar. 

Di antara reruntuhan, ada kisah yang terpendam, 

tentang tawa yang kini tinggal kenangan, 

seperti embun pagi yang menguap di udara, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun