Mohon tunggu...
Ahmad Fawaid
Ahmad Fawaid Mohon Tunggu... Guru - Guru bimbingan Konseling di ar rohmah iibs Malang

idealis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyayian Bawah Tanah

24 Desember 2013   17:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuhanku telah bernyanyi tanpa tempo yang jelas

di tengah-tengah himpitan tanah yang bau anyir darah

gemercik sabda-sabda mengalun sejuk lewat mutiara yang tersimpan dalm lambung tuhanku

jeritan-jeritan anak adam seperti dzikir di padng mahsar

memnggil-manggil seperti lolongan srigala di lautan purnama tanpa nama

tahlil, tahmid dan istghfar bergentanyangan di malam tak bernion

mengubur kekhawatiran lewat kidung yang bersorban yang melingkar mistis di tasbih yang mulai lusuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun