Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Tidak ada.

'yang ku tanam. yang ku tuai'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Makna Leksikal pada Iklan di Televisi

8 Desember 2020   12:46 Diperbarui: 8 Desember 2020   12:58 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari unsur di atas, unsur yang paling berpeluang untuk mudah diingat adalah slogan. Dalam KBBI V (daring), slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mecolok dan mudah diingat untuk memberitahukan atau mengiklankan sesuatu.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa slogan dalam iklan sebuah produk kedudukannya sangat penting. Hal tersebut karena slogan berperan sebagai kalimat yang mudah diingat, sehingga ketika seseorang mengingat kalimat tersebut maka ia akan teringat pada produk yang diiklankan. Sebagai contoh adalah iklan rokok Djarum 76, pada produk tersebut memiliki slogan "Yang Penting Heppiii...".

Selain konsep pengiklanannya yang menarik, slogan yang ditawarkan juga ikut menarik perhatian. Ketika seseorang mengujarkan "Yang penting heppiii.." ketika dalam konteks bermain di lingkungan tongkrongan, maka secara tidak langsung mereka yang terlibat di lokasi akan terbawa dan teringat kepada sosok Jin yang ada di iklan Djarum 76. Dengan demikian hal tersebut memperkuat bahwa keudukan slogan pada sebuah iklan sangatlah penting dan krusial.

TENTANG SEMANTIK

Menurut Abdul Chaer ( dalam Subuki, 2011: 4), kata semantics atau semantique dalam bahasa Prancis, pada dasarnya berasal dari kata sema, nomina dalam bahasa Yunani, yang berarti 'tanda' atau 'lambang' atau dapat juga semaino, verba dalam bahasa Yunani, yang berarti 'menandai' atau 'melambangkan'.

Secara terminologi semantik dapat didefinisikan sebagai bidang linguistik yang mengkaji arti. Arti yang dimaksud adalah arti bahasa dan arti yang dikaji dalam semantik terbatas pada arti kalimat, arti komponen pembentuk kalimat, dan bagaimana arti kalimat ini dibentuk melalui makna komponen pembentuknya dan hubungan antar komponen tersebut (Subuki, 2011: 4-5).

Pada ilmu semantik terdapat ragam makna semantik, salah satunya adalah makna leksikal. Chaer ( 2009: 60) menyatakan bahwa leksikal adalah bentuk adjektif yang dituturkan dari bentuk nomina leksikon. Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. 

Makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksem atau bersifat kata, sehingga dapat dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenar-benarnya nyata di dunia nyata.

Contohnya adalah kata 'bulan' pada kalimat "bulan itu bersinar" dengan "kamu cantik seperti bulan", dua kalimat tersebut terdapat perbedaan makna pada kata 'bulan'. Pada kalimat pertama 'bulan' yang dimaskud merujuk pada bulan yang sebenarnya sebagai satelit alami bumi, sedangkan pada kalimat kedua kata 'bulan' merujuk pada arti metaforis.

ANALISIS MAKNA LEKSIKAL PADA SLOGAN IKLAN DI TELEVISI

Iklan Rokok Djarum 76

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun