YouTube untuk permainan video. Dia kemudian terkenal karena banyak menghasilkan istilah, salah satunya adalah "Bocil Kematian", yang ia gunakan untuk menggambarkan penggemarnya. Â
Brando Franco Windah, yang lahir pada tanggal 14 Maret 1992 dan biasa disebut Windah Basudara atau hanya Brando. Ia terkenal karena siaran langsungnya diMengapa Papua?
Papua, dengan keindahan alamnya yang luar biasa, juga merupakan daerah dengan tantangan besar dalam hal pendidikan. Faktor-faktor seperti geografi yang sulit diakses, ketidaksetaraan, dan kekurangan fasilitas pendidikan membuat akses pendidikan menjadi sesuatu yang sulit diwujudkan bagi banyak anak di Papua.
Visi dan Misi Charity Pendidikan Papua
Windah Basudara, melalui lembaganya, memiliki visi untuk memberikan akses pendidikan yang setara dan berkualitas bagi setiap anak di Papua. Misi ini dijalankan dengan berbagai program, termasuk penyediaan beasiswa, pembangunan sekolah, dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Program Beasiswa
Salah satu inisiatif utama yang dijalankan oleh charity ini adalah program beasiswa. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan besar dan individu yang peduli, Windah Basudara telah berhasil memberikan beasiswa kepada ratusan anak di Papua. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, seragam, dan perlengkapan sekolah sehingga anak-anak di daerah terpencil tidak terhambat oleh biaya pendidikan.
Pembangunan Sekolah
Selain program beasiswa, lembaga charity ini juga terlibat dalam pembangunan sekolah-sekolah baru di berbagai daerah di Papua. Pembangunan ini tidak hanya mencakup infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan pelatihan guru dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Dukungan Masyarakat dan Perusahaan
Keberhasilan inisiatif Windah Basudara dalam membuka charity untuk pendidikan di Papua tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan perusahaan. Banyak individu dan perusahaan yang mendukung secara finansial maupun aktif terlibat dalam program-program pendidikan yang dijalankan oleh lembaga charity ini.
Live streaming selama enam jam di YouTube bersama teman-temannya Jaya Esports berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,3 miliar, yang akan disumbangkan ke sekitar 20 lembaga di Kitabisa.com.
Selain memainkan game seperti Tekken, WWE 2K23, FIFA 23 dan Genshin Impact, pria yang pernah bekerja sebagai pelayan restoran itu juga membawa JKT 48 ke rumahnya untuk bermain.
Selain itu, Windah mengungkapkan melalui kanal YouTube keduanya, Brando Chill & Games, bahwa orang-orang yang berada di posisi teratas dalam platform donasi Saweria akan diajak makan malam bersamanya dan teman-temannya.
Dalam sebuah video yang ditayangkan pada 14 Mei 2023, Windah mengatakan, "Tuhan memberikan gue perjalanan dari gue pelayan restoran sampai titik ini bisa mendapatkan 10 juta subscribers, bisa mendapatkan kalian semua, gue yakin ada tujuannya."
Pendapat
Secara keseluruhan, langkah Windah Basudara dalam membuka charity pendidikan di Papua memberikan kontribusi positif terhadap upaya mencapai kesetaraan pendidikan dan pengentasan kemiskinan di daerah tersebut. Keberlanjutan dan perkembangan dari inisiatif ini akan sangat bergantung pada dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak dan komitmen untuk menanggulangi tantangan yang terus menerus muncul.Â
Kesimpulan
Windah Basudara telah menunjukkan bahwa satu individu dengan tekad yang kuat dapat membuat perbedaan dalam meningkatkan akses pendidikan di daerah yang membutuhkan, seperti Papua. Melalui lembaganya, ia membuka pintu kebaikan bagi anak-anak Papua, memberikan mereka kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui pendidikan. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk turut serta dalam menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H