Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Pengacara - Menulis apasaja, Berharap ada nilai manfaat dan membawa keberkahan. Khususnya, untuk mengikat Ingatan yang mulai sering Lupa.

Berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Santri, Advokat bisa hubungi saya di email : ozyman83@gmail.com, HP/WA : 085286856464.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

King Sulimunan, Dewa Judi Berkedok Trader, Afiliator dan Fenomena Investasi Bodong

18 Februari 2022   14:30 Diperbarui: 18 Februari 2022   17:16 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Di sebuah Negari bernama Nuswantara, terdapatlah daftar anak-anak muda kaya raya. Antara lain misalnya, Dewa Indri Konz, Wakgog dll. Dengan berpenampilan selalu Beken, Glamor dan pamer kekayaan dan capaian fantastis dalam konten-konten Video Youtube mereka.

Cukup Masyhur beberapa nama beken, tapi sayang, penulis tidak cukup kenal dan hafal nama-namanya. Salah satunya (karena penulis tidak terlalu mengikuti detil), adalah berjuluk King Salimunan. Sultan-sultan muda yang kerap bikin Iri Nitezen karena konten-kontennya yang kerap pamer kekayaan dan Pamer kebaikan dengan bagi-bagi uang di jalanan.

Bahkan, bagi sebagian Nitezen, mungkin King Salimunan menjadi Role Model, Inspirator. Buktinya, Konten-konte Video di sosmed yang dia kelola, baik dalam Instagram, YouTube selalu ditonton oleh ribuan, bahkan ratusan ribu pengunjung.

Beruntung, Publik dan Nitezen beberapa hari terakhir ini diedukasi dan teredukasi langsung maupun tidak, oleh beberapa Youtuber, Misalnya Muhammad Ical (Konon mantan Afiliator yang taubat), Bobon Santoso, Tretan Muslim, Tirta, Om Dedy Corbuzier dll.

Dagangan cara Instan dan cepat menjadi kaya selalu laris manis. Tapi, selalu ada saja jalannya meledak dan akhirnya terbongkar. Inilah fenomena Investasi Bodong berkedok trading, forex dll yang saaat ini mengalami puncak dan jayannya di Nuswantara. Mungkin juga, awal tamat dan kehancurannya.

Bahkan, karena penasaran dan ingin tahu 2 bulanan yang lalu saya sempat nyoba download aplikasi salah satu platform Binomo Option yang konon dipakai sultan-sultan muda kaya raya sebagaimana tersebut di atas.

Dan persis sekali, ternyata saya dapati bukan aplikasi trader dan investasi. Tapi lebih sebagai game bahkan Judi. Dan rupanya, para sultan-sultan dan anak-anak bocil yg kaya mendadak ini adalah Afiliator yang pendapatannya, didapat dari kekalahan (lost) member, sebesar 70-an persen. Wow...

Pantesan, Sultan-sultan muda kaya raya ini, sebagai Afiliator tentunya setiap harinya bakalan dikejar-kejar rente. Cukup nampang dengan video dengan konten-konten mengajak Judi Nitezen dia akan mendapat dan meraup keuntungan fantastis. Artis-artis saja, yang pendapatannya sudah cukup mapan, tergiur dan mau belajar dan minta diajari sultan-sultan kampret ini.

Tentu saja kita semua musti berterimakasih kepada pihak-pihak seperti Muhammad Ical, Bobon Santosa, Tretan Muslim dll, dengan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Dan pihak-pihak berwenang musti ambil tindakan cepat, terukur agar korban di Negeri Nuswantara tidak bertambah lagi.

Tidak boleh berhenti pada upaya pembongkaran kemudian menguap. Sementara hasil kekayaan tidak bisa dikembalikan kepada korban. Kalau memungkinkan, seluruh hasil kekayaan Afiliator ini bisa disita dan diberikan untuk kepentingan bersama, terutama para peserta Binari Option yang menjadi korbannya.

Dan, yang lebih penting adalah otaknya. Aktor intelektual dibalik Judi berkedok Investasi ini. Segera amankan dan lebih baik keuntungan yang fantastis dari usaha tipu-tipu ini dikembalikan kepada para korban, syukur kalau korban ikhlas bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum, misalnya pembangunan jalan rusak di Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Hehehe ya gak pak Bupati Bekasi..

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun