Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul jannah

Menjadi seseorang yang bermanfaat bagi semua orang dangan belajar sungguh-sungguh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pondok Pesantren

18 September 2022   23:30 Diperbarui: 18 September 2022   23:41 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, pondok pesantren merupakan kekayaan budaya umat Islam Indonesia yang sangat unik sebagai lembaga pendidikan dan lembaga sosial keagamaan, pesantren terbukti menjadi barometer pembelaan moralitas umat Islam yang mampu melakukan perubahan masyarakat di lingkungannya menuju transformasi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Dunia pendidikan saat ini bisa kita lihat sendiri sebagian lembaga pendidikan tidak bisa menghadang arus globalisasi sehingga banyak yang menimbulkan perilaku menyimpang seperti mabuk-mabukan, siswa menampar guru, bahkan ada yang berani memperkosa guru, dan masih banyak lagi. 

Kita bisa gambarkan pada Masa remaja, pada hakikatnya yaitu berjuang untuk menemukan dirinya sendiri, jika dihadapkan pada situasi eksternal atau lingkungannya yang kurang harmonis yang penuh kontradiksi dan labil maka akan terjerumus ke dalam kesengsaraan batin kehidupan yang penuh kecemasan ketidakpastian dan kebimbangan hal semacam ini menyebabkan remaja terjerumus ke dalam perilaku yang membawa bahaya baik sekarang maupun masa depan. 

Pada masa remaja ini pula merupakan fase perkembangan yang sangat dinamis transisi yang dilakukan seseorang dari anak-anak menuju dewasa karena mereka sedang mencari jati dirinya remaja seringkali menarik diri dari masyarakat, acuh terhadap lingkungan sekitarnya bahkan terkadang menentang adat dan nilai-nilai yang dianut masyarakat sekitar hal ini dikarenakan mereka tidak mendapat tempat dan kedudukan yang jelas dalam masyarakat pendapat dan keinginannya kurang didengar karena dipandang kurang dewasa sikap atau perlakuan masyarakat tersebut dapat mempertajam konflik yang sebenarnya telah ada pada diri remaja mereka lebih memilih untuk bergabung dan bersenang-senang dengan teman sebayanya ketika menghadapi suatu masalah daripada melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan religiustasinya, bahkan jarang ditemukan anak-anak di usia remaja yang aktif dalam kegiatan keagamaan hanya sedikit dari mereka yang aktif pada usia remaja sekitar 13 sampai 15 tahun atau mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama selebihnya mereka memiliki berbagai kegiatan di luar dan jarang mengikuti kegiatan bersifat religi.

dokpri
dokpri

Pondok pesantren yang pola pendidikannya lebih komprehensif holistik lebih berpeluang menciptakan lingkungan pendidikan yang ideal untuk melahirkan orang-orang yang akan mampu mengembangkan gerbong dan motor pergerakan kehidupan sosial, politik, ekonomi,dan keagamaan. pesantren juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti diketahui pesantren sebenarnya tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis tetapi yang lebih penting adalah menanamkan nilai-nilai moral dan agama. 

Filosofi pendidikan pesantren didasarkan pada hubungan yang bermakna antara manusia dengan Allah subhanahu wa ta'ala hubungan tersebut memiliki makna jika bermuatan atau menghasilkan keindahan dan keagungan, ibadah yang dilakukan oleh seluruh guru dan santri di pondok pesantren diutamakan dalam hal mencari ilmu mengelola pembelajaran mengembangkan diri dan mengembangkan kegiatan bersama santri dan masyarakat.

Dengan begitu pondok pesantren berperan dalam hal ini untuk merubahnya dimana era jaman sekarang dengan masalah moral yang lebih banyak dan kompleks dibandingkan dengan masalah moral seblumnya yang dimana fungsi lembaga pendidikan yang harusnya dijadikan  tempat mendidik beralih fungsi menjadi lahan bisnis, pembelajaran pondok pesantren juga dengan medianya yang mampu membina moral dan karakter anak bangsa sehingga bisa lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun