A. Latar Belakang
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan menghadapi tantangan besar. Belanda, yang sebelumnya menjajah Indonesia selama lebih dari 300 tahun, berusaha untuk mengembalikan kekuasaannya. Pada 1946, Belanda meluncurkan agresi militer dengan tujuan untuk menguasai kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai oleh Republik Indonesia, termasuk Palembang.
Pada awalnya, pasukan Belanda berhasil merebut beberapa kota di Jawa dan Sumatra, tetapi pasukan Indonesia terus melakukan perlawanan. Kota Palembang menjadi salah satu titik strategis yang harus dipertahankan karena posisinya yang penting di jalur transportasi Sumatra dan sebagai pusat ekonomi.
B. Kronologi Pertempuran 5 Hari 5 Malam
- Tanggal 1 Januari 1947: Awal Serangan
Pada 1 Januari 1947, Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke kota Palembang. Serangan ini dilakukan dengan alasan untuk memulihkan "keamanan" dan mengamankan wilayah Sumatra. Pasukan Belanda melakukan agresi dengan menggunakan pesawat terbang, kapal perang, dan tentara darat. Mereka menyerang pos-pos pertahanan Indonesia di sepanjang Sungai Musi, yang merupakan arteri utama transportasi di kota tersebut.
Pada awalnya, pasukan Indonesia di Palembang tidak memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi serangan tersebut. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Pejuang Indonesia segera melakukan perlawanan dengan kekuatan yang ada, meskipun menghadapi kesulitan dalam hal persenjataan dan logistik.
- Tanggal 2-3 Januari 1947: Pertahanan Kota
- Meskipun pasukan Belanda lebih unggul dalam hal persenjataan dan jumlah, pejuang Indonesia yang terdiri dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan laskar-laskar rakyat Palembang, dengan semangat juang yang tinggi, bertahan sekuat tenaga. Pada masa ini, pertempuran terjadi di berbagai titik strategis di kota, terutama di sekitar pusat pemerintahan dan gedung-gedung penting.
- Pasukan Indonesia yang dipimpin oleh para pemuda dan tokoh-tokoh militer lokal berusaha untuk memperlambat serangan Belanda. Mereka mengatur posisi pertahanan di gedung-gedung, jembatan, dan kawasan perumahan yang dekat dengan pusat kota. Mereka juga menggunakan taktik gerilya untuk menyerang pasukan Belanda secara mendadak.
Tanggal 4 Januari 1947: Perlawanan Sengit
Pada tanggal 4 Januari 1947, pertempuran semakin sengit. Belanda mencoba menggempur kota dengan serangan udara dan artileri berat, tetapi pasukan Indonesia tetap bertahan di beberapa titik. Banyak pejuang Indonesia yang terlibat dalam pertempuran ini adalah anggota laskar rakyat yang kurang terlatih secara militer, namun mereka memiliki semangat tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pada hari ini, beberapa daerah di sekitar Palembang seperti Seberang Ulu dan Seberang Ilir menjadi medan pertempuran yang sangat intens. Pejuang Indonesia yang menghadapi serangan bertubi-tubi tidak hanya berjuang di lapangan, tetapi juga menggunakan bantuan dari warga kota yang memberikan perlindungan dan dukungan moral.
Tanggal 5 Januari 1947: Akhir Pertempuran
Pada tanggal 5 Januari 1947, setelah lima hari pertempuran yang sangat keras, pasukan Belanda mulai mundur dari Palembang. Meskipun mereka berhasil menduduki beberapa bagian kota, namun mereka gagal menguasai seluruh Palembang. Pasukan Indonesia yang dipimpin oleh para pemimpin lokal, meskipun mengalami kerugian besar, berhasil mempertahankan Palembang dari sepenuhnya dikuasai Belanda.