Aku selayak kapal tanpa nahkoda
Lama terombang ambing dalam sunyi samudera
Terbawa arus, dipaksa arungi luas hindia
Hingga aku lupa pesisir ku dimana
Kini, aku benar-benar tanpa arah
Selayak kapal tanpa nahkoda
Lancang ku seolah tidak berguna
Ia tak mampu menemukan pesisir ku dimana
Lancang kuning kini mulai memudar
Warnanya kini tidak begitu terpancar
Kuningnya kini telah redup
Tersandera rindu yang kala mendera
Aku merindukan pesisir ku
Aku ingat berapa bahagia ketika didekapnya
Betapa nyaman ketika berdampingan dengannya
Kini itu hanyalah sebatas ingatan
Selayak bait puisi yang mengiringiku menaklukan lautan
Aku kini telah jauh dalam dekapan samudera
Jarak aku dan pesisir kini kian terhampar
selayak lautan lepas dan pesisir pantai
semoga kita adalah dua hal yang saling merindukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H