Ayam jago putih itu duduk bertengger di atas dahan pohon. Dia keluarkan suaranya yang gagah dan berkeluruk itu. Seperti suar seloroh anjing Tengah malam. Ini seperti suasana pembangunan pagi hari. Dia berkokok lagi kesekian kalinya. Wajahnya itu bagaikan seorang anak yang ditimang. Wajahnya bak lukisan memancar mengerang.Â
Ayam jago putih itu kepakkan sayapnya yang perkasa. Dia kibaskan bulunya seperti debu beterbangan. Berguguran daun daun itu diterpanya. Rupanya dia yang selama ini membuat suara kipas-kipas di depan rumah. Sambil melakukan loncatan. Dia seperti elang. Mau terbang.Â
Dia terbang ke atap yang lebih tinggi. Ke dedaunan yang atapnya mebyentuh rumah. Kemudian berkokok membangunkan matahari. Pagi menjemput. Dia tetap perkasa. Meskipun aku tetap dipenuhi kemalasan. Wajahnya mengerang mendekam. Memuncak di a dengan segala kekuatannya.Â
2022Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H