Peranan NU pada tahun 1344 Hijriyah sampai 1444 Hijriyah atau satu abad ini sangat terasa. NU sebagai basis penyeimbang yang memiliki paham wasathiyah yang berada di tengah-tengah tentu sangat berarti untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Â
Dengan paham wasathiyah ini maka NU cenderung lebih berada di tengah atau banyak orang lebih mengenal sebagai Islam moderat. Artinya NU tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu ke kiri.Â
Dengan NU tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu ke kiri maka banyak kalangan yang mengapresiasi sikap dari NU tersebut sebagai organisasi. Walaupun secara kasat mata NU memang tidak didominasi oleh satu sosok saja. Tetapi NU berbasis pada kyai-kyai kampung yang mempunyai pengikut ratusan, ribuan bahkan puluhan ribu yang terhimpun dalam satu wadah dan satu asas yang dijadikan sebagai patokan dasar dalam berorganisasi.Â
Justru dengan satu patokan dasar inilah melahirkan jumlah pengikut NU sangat luar biasa besar dibandingkan organisasi-organisasi lain di dunia ini. Padahal NU hanya organisasi kemasyarakatan. Dilansir dari situs portal kominfo.go.id bahwa berdasarkan survei yang dilakukan oleh lingkaran survei Indonesia (LSI) pada Februari 2019 menyebutkan warga NU mencapai 49,5% atau setara dengan 18 juta orang dari jumlah penduduk Islam Indonesia yang berkisar 229 juta orang.Â
Data tersebut merupakan data tahun 2019 tentu tahun 2023 sudah lebih banyak lagi karena sudah berselisih 4 tahun. Dari jumlah anggota yang begitu besar, maka potensi NU sangat besar. Sudah barang tentu dengan tema "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama menjemput abad ke-2 menuju kebangkitan baru" sangat bisa terwujud jika dari para Kyai sampai Santri melakukan secara bersama-sama menyongsong era baru Nahdlatul Ulama (NU).Â
Era baru yang dimaksud tentu bukan berarti mengubah qonun asasi yang diterapkan pada Nahdlatul Ulama, tetapi berpikiran ke masa depan yang lebih luas untuk kemajuan bangsa dan negara.Â
Dengan tema tersebut tentu hal ini menjadi pedoman dasar bagi seluruh warga NU di dunia, khususnya warga NU yang berada di NKRI agar tampil untuk menuju kebangkitan di abad kedua NU ini. NU harus tampil mengisi menuju era baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai pemimpin-pemimpin di Indonesia.Â
Mudah-mudahan apa yang dicita-citakan oleh pendiri NU dapat tercapai dengan seksama. Serta apa yang diinginkan di tema 1 abad Nahdlatul Ulama yaitu "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama menjemput abad ke-2 menuju kebangkitan baru" dapat terlaksana. Untuk itu harus menjadi cita-cita bersama warga Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh dunia khususnya di Indonesia.Â
Terima kasih, #Suksesselalu, #JayalahNU, #JayalahIndonesia, #BangkitnyaNU, #BangkitnyaIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H