Banyak diantara teman atau kawan kita yang tidak bisa menulis disebabkan, karena malas membaca atau kalau beliau tidak malas membaca, jarang membaca. Jika kita malas membaca atau kurang membaca maka kosakata untuk dijadikan tulisan sangat minim. Ketika kosakata sangat minim mengakibatkan pikiran kita malas untuk menulis dan hal yang paling mutlak terjadi yaitu menyebabkan kita tidak dapat menulis.Â
2. Berlatih menulis
Om Jay atau Dr. Wijaya Kusumah. M.Pd selalu mengatakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi." Seorang penulis harus melatih dirinya menulis, Bagaimana caranya? untuk melatih diri supaya menulis maka caranya, ya harus menulis.Â
Seorang pemain bola jika ingin menjadi pemain bola profesional harus berlatih sepak bola, mengikuti Akademi, Â dan lain sebagainya yang penting berhubungan dengan kegiatan sepak bola.Â
Begitu juga dengan penulis, seseorang yang ingin menjadi penulis harus berlatih terus-menerus untuk menulis. Dengan berlatih terus-menerus menulis maka keterampilan menulisnya akan semakin meningkat.Â
Ketika keterampilan menulisnya semakin meningkat maka kalimat-kalimat yang dituliskan baik berupa kalimat pendek maupun kalimat panjang akan enak dibaca. Hal ini dikarenakan kosakata yang dibuat untuk menulis menjadi lebih banyak.Â
Untuk itu, seperti yang Om Jay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd katakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" maksudnya adalah setiap hari kita harus berlatih menulis, Apakah kita sebagai penulis pemula, maupun sebagai penulis yang sudah mahir.Â
3. Menulislah dari apa yang kita sukai
Ketika kita melakukan kegiatan menulis maka tulislah apa yang kita sukai dan kita kuasai. Dengan menulis yang kita sukai dan kita kuasai, maka tulisan kita menjadi renyah, gurih untuk dibaca, dikarenakan tulisan yang kita buat akan berbobot dan enak untuk dibaca orang lain.Â
Selain kita menguasai apa yang akan ditulis, dalam menulis dapat menggunakan model tulisan yang kita suka, bisa menggunakan bentuk cerita atau bentuk narasi. Ketika kita dalam menulis menggunakan model yang kita sukai maka kegiatan menulis itu akan mengasyikkan dan menghasilkan kegiatan menulis lebih bermakna.Â
Seperti contoh ; Ketika seseorang menulis dengan model cerita, maka tulisan beliau lebih enak dibanding ketika menggunakan tulisan model narasi.Â
Tetapi Ketika seseorang itu menulis dengan model cerita, padahal penulis tersebut lebih suka menggunakan model narasi, tulisan cerita yang dibuat oleh beliau kurang begitu enak untuk dibaca, karena model yang beliau sukai bukan metode cerita melainkan metode narasi.Â
Contoh ; seorang menulis dengan metode cerita, ketika menjelaskan mengenai pembelajaran tata surya.Â