Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi (Mantra Omjay)
Oleh : Ahmad Fatch
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan salawat salam tidak lupa kepada yang mulia Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Akhirnya dapat berjumpa bersama narasumber kita yaitu bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. dan yang membersamai kegiatan pada malam hari ini moderator bapak Ustad Dail Ma'ruf, M.Pd.
Para pembaca di manapun berada, sudah kita ketahui bersama bahwa KBMN PGRI 28 pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin tanggal 9 Januari 2023 tepat jam 19.00 WIB.Â
Setelah membuka acara pertemuan pertama Bapak Ustadz Dail Ma'ruf selaku moderator memperkenalkan narasumber kita yaitu bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Moderator meminta para peserta PGRI 28 untuk membuka blog Wijaya lab yaitu blok tulisan dari narasumber mengenai menulislah setiap hari.Â
Dalam blog tersebut ditemukan tentang bio narasi dari seorang blogger terkenal yaitu Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd yang kemudian menuliskan dalam sebuah buku. Buku tulisan beliau membawanya untuk mendapatkan undangan dari seorang yang berpredikat presiden di Republik Indonesia yaitu Bapak Ir. Joko Widodo.
Kembali ke Tema utama yaitu menulislah setiap hari. Menulis setiap hari bisa jadi untuk kegiatan latihan, itu berarti bagi penulis pemula, tetapi bagi seorang yang sudah mahir, menulis tiap hari merupakan kebutuhan. Seolah-olah kalau belum menulis dalam hari tersebut ada yang kurang.Â
Menulis setiap hari bagi seorang yang sudah mahir kadang merupakan sebuah kewajiban karena bagi beliau-beliau yang sudah mahir ketika setiap hari menulis maka ada energi tambahan yang memotivasi membuat semangat dalam berkarya.Â
Dalam pemaparan ini OmJay mengatakan ada beberapa kiat khusus ketika kita menulis, antara lain:
1. Sebelum menulis kita membaca terlebih dahulu
Bagi seorang penulis pekerjaan membaca adalah hal yang utama yaitu sebelum melaksanakan kegiatan menulis. Ketika seorang penulis tidak banyak membaca maka akan lumpuh menulis artinya tidak akan dapat menulis atau jika menghasilkan tulisan pun tulisannya tidak akan enak untuk dibaca karena wawasan dalam menulis tidak terlalu banyak.Â
Dengan kata lain maka setiap penulis wajib membaca terlebih dahulu baik karyanya sendiri maupun karya orang lain. Tujuannya pertama yaitu untuk memahami bagaimana tulisan itu dibuat. Kedua mengetahui sumber dalam penulisan karya kita.Â