Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Laksamana Yudo Margono Panglima TNI Baru

20 Desember 2022   08:25 Diperbarui: 20 Desember 2022   08:58 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai pelantikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono tanggal 19 Desember 2022 hari Senin kemarin, presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo meminta Panglima TNI untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada militer. Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo juga berpesan dalam memasuki tahun politik kontestasi Pemilu 2024, meminta Panglima TNI untuk menjaga netralitas seluruh anggota TNI agar tidak berpihak kepada kontestan politik tertentu selama periode pemilu th 2024.

Harapan masyarakat terhadap Panglima TNI

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang sudah dilantik hari Senin tanggal 19 Desember 2022 di Istana Negara dan akan melaksanakan sertijab pada hari ini Selasa 20 Desember 2022 membuka harapan baru bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan dilantiknya Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono seluruh masyarakat Indonesia mempunyai harapan-harapan terhadap netralitas dan kemampuan seluruh anggota TNI di manapun berada. TNI sebagai alat negara untuk mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia harus benar-benar menjadi penopang persatuan dan kesatuan seluruh warga negara Republik Indonesia. 

TNI tidak boleh menjadi basis politik tertentu, Tidak boleh mendukung salah satu calon presiden tertentu, dan tidak boleh berpartisipasi secara aktif untuk memenangkan salah satu calon presiden Republik Indonesia. TNI juga tidak boleh menjadi alat pemerintahan untuk memuluskan segala macam cara demi kepentingan kelompoknya, tetapi TNI harus menjadi alat negara. Semua tugas TNI semata-mata untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). TNI harus memegang prinsip dan mengejawantahkan Tri Dharma Eka Karma yang disingkat menjadi TRIDEK. 

Dalam undang-undang TNI pasal 2 dikatakan bahwa TNI harus menjadi tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. 

TNI sebagai tentara rakyat maka berarti TNI berasal dari rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat serta berfungsi untuk memberi rasa tenang dan aman bagi seluruh rakyat. 

TNI sebagai tentara pejuang maka dapat diartikan bahwa seluruh anggota TNI harus punya jiwa pejuang, jiwa patriotisme untuk selalu mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan yang lain. Jika seluruh anggota TNI mampu mempunyai sifat pejuang untuk mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan yang lain, diharapkan tidak ada lagi sifat saling mengklaim atas satuannya masing-masing lebih baik dari satuan lain atau lembaga lain. 

TNI sebagai tentara nasional tentu hal ini menjadi sebuah cita-cita yang mulia. Anggota TNI yang berasal dari daerah-daerah dari Provinsi Papua sampai Nanggroe Aceh Darussalam, tentu memiliki latar belakang yang berbeda. Untuk itu sifat-sifat kedaerahan harus dihindarkan oleh seluruh anggota TNI. Seluruh anggota TNI harus membangkitkan sifat nasionalisme pada diri TNI, agar tidak ada sifat kedaerahan maupun kewilayahan yang berada dalam diri anggota TNI, karena sifat kedaerahan ini kemungkinan nantinya akan berpihak kepada daerah kelahirannya masing-masing. Padahal TNI dibentuk untuk melindungi seluruh kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia, dari Merauke sampai Sabang dari Papua sampai Nanggroe Aceh Darussalam. 

TNI harus menjadi tentara yang profesional yaitu tentara yang terlatih, terdidik tidak bertujuan untuk mengikuti atau karena kedekatan dengan golongan tertentu, partai politik tertentu, bisnis tertentu. Dengan TNI menjadi tentara yang profesional maka diharapkan semua tugas yang akan dijalankan sesuai dengan profesionalitas dalam tubuh TNI. 

Mudah-mudahan TNI di bawah panglima Laksamana TNI Yudo Margono menjadi TNI yang lebih baik, menjaga profesionalitas menjadi tentara nasional, tentara pejuang, dan tentara rakyat. Tidak ada lagi TNI yang menjadi backing-backing hal-hal yang tidak sesuai dengan tugas dan kewajiban TNI di seluruh Indonesia. Selamat dan sukses Bapak Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono Semoga menjadi Panglima TNI yang lebih baik dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun