Dirinya atau kelompoknya atau lembaganya merasa mempunyai kebenaran absolut sedangkan orang lain atau kelompok lain atau lembaga lain yang mengkritik mempunyai kesalahan dan tidak mengerti.Â
Dengan merasa dirinya atau kelompoknya atau lembaganya mempunyai kebenaran absolut, maka yang timbul ketika menerima kritik dan saran mengambil sikap pemarah/emosi terhadap orang lain, kelompok lain atau lembaga lain.Â
Dalam kehidupan sehari-hari ada seseorang atau kelompok atau lembaga ketika menerima kritik dan saran bersikap Acuh atau Cuek.Â
Mengapa demikian?
Terkadang ada seseorang atau kelompok atau lembaga mengambil pepatah yang mengatakan, "Anjing menggonggong kafilah berlalu" yang bisa diartikan "Biarkanlah orang berbicara apa yang penting kita jalan terus."
Prinsip ini memang seolah-olah bagus, tetapi menurut pandangan yang lain Jika ini dibiarkan maka orang lain atau kelompok lain atau lembaga lain akan bersikap sebaliknya. Jika ini terjadi maka tinggal tunggu kehancurannya atau kemundurannya.Â
3. Menerima dengan lapang dada
Kita kadang menjumpai seseorang atau kelompok atau lembaga, ketika menerima kritik dan saran bersikap menerima dengan lapang dada merasa senang ada yang mengkritik ada yang memberikan saran.Â
Tetapi yang dimaksud menerima dengan lapang dada di sini, banyak diantara mereka memang tidak marah dan tidak cuek atau tidak acuh, mereka senang-senang saja ketika menerima kritik dan saran tetapi kritik dan saran tersebut tidak dilakukan tindakan.Â
Dalam pandangan yang ketiga, orang mengkritik itu boleh-boleh saja, orang memberikan saran itu silakan saja, tetapi selama kita masih sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan, maka kita jalan sesuai aturan yang ada. Tidak mau mengubah aturan atas saran dari para pengkritik maupun pemberi saran.Â