Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Identitas Kita dan Bangsa

31 Oktober 2022   05:12 Diperbarui: 31 Oktober 2022   08:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang yang memandang nasionalisme tumbuh karena menggunakan Bahasa, maka hal ini menjadi suatu permasalahan yang besar, karena bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu akan tercampur, tidak lagi menjadi bahasa murni tetapi menjadi bahasa tidak baku atau bahasa pergaulan. 

Tapi bagi yang menganut paham, bahwa nasionalisme akan tumbuh seiring dengan lestarinya bahasa daerahnya masing-masing, kebanyakan mereka berpendapat, hendaknya bahasa Indonesia mengambil serapan-serapan bahasa daerah yang sudah populer di daerahnya masing-masing untuk diangkat menjadi bahasa nasional. Karena pada dasarnya nasionalisme ada karena adanya daerah sehingga perlu merangkul orang-orang daerah menggunakan bahasa yang sudah ada di daerahnya masing-masing untuk diangkat menjadi bahasa serapan dalam bahasa nasional. 

2. Permasalahan yang timbul dari tontonan atau tayangan

Permasalahan yang kedua juga timbul dari tontonan atau tayangan yang ada di layar-layar besar, seperti layar TV, baik dalam layar drama, layar cerita dan kadang layar iklan, dalam layar tersebut tidak lagi menampilkan bahasa Indonesia yang memenuhi standar yang ada, tetapi banyak dari tayangan-tayangan tersebut yang menggunakan bahasa pergaulan. Jika hal ini di teruskan maka akan mendistorsi nilai-nilai bahasa Indonesia itu sendiri dan akan membuat pengaruh negatif terhadap bahasa Indonesia dikarenakan orang-orang di pelosok-pelosok negeri, merasa bahwa bahasa yang ada di tayangan-tayangan tersebut merupakan bahasa nasional, padahal bukan itu hanya sekedar bahasa pergaulan. 

Dengan adanya tayangan-tayangan tersebut yang tidak mencerminkan bahasa Indonesia, bahkan tidak mencerminkan juga bahasa daerah, hal ini akan mengganggu eksistensi terhadap bahasa nasional maupun bahasa daerah. Hal ini bisa berdampak negatif dengan nasionalisme, baik nasionalisme karena bahasa maupun nasionalisme karena budaya, dikarenakan nilai-nilai yang terkandung di dalam tayangan-tayangan tersebut banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya nasional, sehingga banyak orang tidak paham nilai-nilai tradisi kedaerahannya masing-masing, mereka mengikuti nilai-nilai dari negara luar. 

Solusi yang harus diambil untuk membenahi agar basa menjadi alat pemersatu bangsa atau menjadi identitas negara, maka:

1. Menumbuhkan dan menganjurkan pada tayangan-tayangan baik berupa drama, iklan dan lain sebagainya menggunakan bahasa nasional, bukan bahasa pergaulan.

2. Menumbuhkan budaya literasi pada dunia pendidikan. 

3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengenalkan bahasa merupakan identitas suatu negara

4. Menyakinkan pada media-media dan bloggers bahwa harus percaya diri terhadap penggunaan bahasa Indonesia, contoh karena satu judul diselipkan bahasa asing, tulisan tersebut menjadi headline atau Artikel Utama dll

Terima kasih semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun