Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.Â
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah hari ini masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menulis di kompasiana.com mudah-mudahan di kesempatan ini para pembaca juga diberikan kesehatan dan diberi kemudahan dalam mencari rezekinya masing-masing.Â
Para pembaca di manapun berada, sudah kita ketahui bersama bangsa Indonesia mempunyai jalur Kereta Api hasil warisan dari penjajahan Belanda yang kemudian berkembang sampai saat ini di bawah naungan PT. Kereta Api Indonesia.Â
Pada kesempatan hari ini penulis mencoba dengan tema Kenangan ku Bersama Kereta Api Indonesia.
Sudah ratusan kali penulis melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api, dimulai dari tahun 90-an sampai sekarang, tentunya ada beberapa yang patut diceritakan sebagai Kenangan di masa lalu untuk dijadikan pelajaran bagi saya khususnya dan umumnya untuk keluarga saya sendiri terutama anak-anak kami.Â
Saya pertama kali menggunakan kereta sekitar tahun 1990-an, pada saat itu kami yang bertempat tinggal di Pedukuhan Wijahan, Desa Cenang, Kecamatan Songgom, Kab. Brebes. Kami pergi Merantau bersama saudara kami, untuk membantu saudara berjualan di daerah Kampung Rambutan tepatnya di Kecamatan Ciracas.Â
Pada saat itu kami melakukan perjalanan menggunkan kerata api dari Stasiun Songgom menuju ke stasiun Jatinegara, dengan menggunakan kereta Bengawan solo.Â
Pada tahun itu sudah maklum diketahui ketika kita naik kereta, harus siap untuk berdesak-desakan dengan sesama penumpang maupun dengan barang-barang bawaan, termasuk didalam kereta berbagai macam hasil pertanian dan perkebunan, termasuk ada juga yang membawa ayam, bebek dan lain sebagainya, semua masuk ke dalam kereta.Â
Perjalanan menggunakan kereta Bengawan solo sering kami lakukan, untuk bepergian dari Kec. Songgom ke Jakarta maupun dari Jakarta ke Kec. sombong, karena pada saat itu merupakan transportasi yang sangat murah dan sangat efisien.
Perjalanan  menggunakan kereta pada saat itu memakan waktu sekitar 6 jam, melewati jalur tengah menuju ke stasiun cirebon dan turun di stasiun Jatinegara.
Selanjutnya perjalanan yang sangat meninggalkan kesan yaitu ketika kami berenam berusaha memenuhi undangan teman kami yang melakukan akad nikah di daerah Purbalingga Jawa Tengah. pada saat itu kita berangkat naik Bus, kalau tidak salah ingat menggunakan PO Bus Kramat Jati. Saya kesana diminta sebagai Saksi mempelai Pria pada saat acara akad nikah. kejadian yang sangat meninggalkan kenangan yang tidak terlupakan yaitu ketika kami melakukan perjalanan balik dari Kab. Purbalingga menuju Jakarta.Â
Pulang menghadiri akad nikah teman kami menggunakan Kereta Api dari stasiun Purwokerto di Kab. Banyumas menuju Stasiun Jatinegara di Provinsi DKi Jakarta. untuk nama keretanya saya sudah lupa, tetapi yang membuat kenangan sepanjang hidup kami pada saat itu kami sangat berdesak-desakan yang luar biasa, sampai saya tidak dapat tempat duduk di kereta, bahkan hanya sekedar untuk duduk saja sangat sulit, dan Selama perjalanan dari Stasiun Purwokerto sampai ke Stasiun Cirebon, saya berdiri di WC atau Toilet dengan berdiri.Â
Dan Kalau tidak salah ingat dari Stasiun Cirebon ke Stasiun Jatinegara, saya baru mendapatkan tempat duduk, dan Alhamdulillah kami pun berlima dapat tempat duduk, kecuali satu orang yaitu yang bernama Ahmad Yasin beliau masih berdiri, dan akhirnya kami bertiga bergantian duduk dan berdiri sampai Stasiun Jatinegara.Â
Perjalanan tersebut meninggalkan kesan yang sangat mendalam karena bertahun-tahun dan berkali-kali naik kereta, baru kali itu kami khususnya saya sendiri di dalam kereta sangat berdesak-desakan luar biasa, sampai harus berdiri di Toilet dari Stasiun Purwokerto ke Stasiun Cirebon, karena kondisinya seperti itu, ya kita tidak ada masalah kita bawa riang gembira, senang-senang saja yang penting dapat naik kereta melakukan perjalanan pulang.Â
Selain itu banyak dari para penumpang lain, yang membawa barang-barang hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil peternakan. Semua diangkut menggunakan kereta, bercampur Baur menjadi satu, baunya tidak karuan, tapi apa boleh buat memang tahun tersebut seperti itu keadaanya.Â
Seiring perjalanan waktu ternyata kereta api melakukan pembenahan-pembenahan yang sangat masif di berbagai macam sektor termasuk dari kelas ekonomi sampai kelas Argo.Â
Salah satu Perjalanan yang sangat menyenangkan yaitu ketika kami sekeluarga pada saat itu baru punya anak satu yang bernama Labibah Adha Roqiqoh, Kami melakukan perjalanan menggunakan Kerata Api Cirebon Express baik dari Stasiun Brebes ke Stasiun Gambir maupun dari Stasiun Gambir ke Stasiun Brebes, tentunya ini sudah menyenangkan karena perjalanan ini kisaran tahun 2012.
Pada saat itu kami naik Kereta Api Cirebon Express dari Stasiun Brebes menuju Stasiun Gambir, perjalanan tidak terasa dan kami pun tidak bisa tidur, bukan karena tidak enak keretanya, tapi karena anak kami melakukan perjalanan tersendiri di dalam kereta. bolak-balik, mondar-mandir dari ujung ke ujung dalam satu gerbong, kami pun tidak bisa tidur, menemani anak kesayangan kami di dalam kereta, mungkin bagi anak kami karena baru pertama kali naik kereta, jadi anak kami senang dan sambil ketawa riang gembira menyenangkan, pada saat itu yang naik sedikit, jadi terasa seperti naik kereta sendirian di dalam gerbong.Â
Baru setelah sampai Stasiun Cirebon ada beberapa orang yang naik di gerbong kami dan mungkin anak kami sudah mulai lelah tidak seaktif pada saat awal dari stasiun Brebes menuju Stasiun Cirebon, walapun demikian masih belum tidur juga, anak kami main di Kisaran bangku-bangku di samping kanan atau depan atau belakang kami duduk.Â
Dan anak kami Ananda Labibah Adha Roqiqoh, ternyata bener-bener tidak tidur sampai Stasiun Gambir kami berjaga saling bergantian antara saya dengan istri saya.Â
Kereta Api yang kami naiki yaitu Cirebon Express dari stasiun Brebes menuju stasiun Gambir, melakukan perjalanan sekitar 3 jam 30 menit, jadi memang cepat sehingga tidak sampai tertidur, sekaligus sebagai ajang bermain bersama di dalam kereta selagi penumpangnya masih sedikit. inilah perjalanan di Kereta Api paling saya nikmati sepanjang saya menggunakan Kereta Api
Inilah Kenangan kami melakukan perjalanan di dalam Kereta Api Indonesia, mulai dari kenangan pertama kali naik Kereta Api terus pengalaman menyedihkan sampai pengalaman yang sangat menyenangkan.Â
Semua kenangan ini ada di dalam Kereta Api Indonesia, Jaya terus Kereta Api Indonesia, selalu berbenah dan menjadi terdepan di dalam transportasi Indonesia.
Dirgahayu Kereta Api Indonesia yang ke 77
Tingkatkan kualitasmu, Kereta Api harus lebih baik daripada transportasi yang lain.Â
Demikian terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sejahtera buat kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H