Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua
Dengan mengucapkan bismillah walhamdulillah hari ini saya masih diberikan kesempatan untuk menulis di kompasiana.com kali ini tema yang kami usung adalah hal menarik dalam menulis cerita fiksi.Â
Para pembaca di mana pun anda berada, mudah-mudahan para pembaca semua, selalu dalam keadaan sehat dan dimudahkan dalam menjemput rezekinya masing-masing.Â
Dalam dunia tulis-menulis salah satu karya yang bisa kita temui yaitu karya fiksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi adalah cerita rekaan dalam karya sastra.Â
Dengan demikian maka jika sebuah karya sastra berbentuk fiksi maka karya tersebut merupakan imajinasi atau rekaan dari penulis yang membuat sebuah alur cerita agar menjadi menarik untuk dinikmati para pembacanya.
Pada hari Senin malam Selasa Jam 19.00 sampai selesai saya berkesempatan untuk belajar menulis cerita fiksi yang disampaikan oleh narasumber hebat dari tim Solid Omjay yaitu Bapak Sudomo, S. Pt. dengan moderator hebat pula yaitu Bapak Sigit Purwo Nugroho.Â
Ada hal-hal menarik menurut saya yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah karya fiksi antara lain:
Alasan kita membuat atau menulis fiksi?Â
Bagaimana kiat menulis cerita fiksi?
Marilah kita bedah satu persatu dari pertanyaan-pertanyaan di atas ;
1. Alasan kita membuat atau menulis fiksi?Â
Dalam kebijakan Kemdikbudristekdikti dijelaskan ada yang disebut dengan Assessment Kompetensi Minimum (AKM) di mana di dalamnya terdapat aspek pemahaman anak didik terhadap literasi fiksi. Dengan adanya kebijakan AKM yang bertujuan agar anak didik dapat memahami cerita-cerita fiksi sebagai bahan literasi, maka kita sebagai penulis menjadi sebuah alasan yang kuat ketika akan membuat cerita fiksi tersebut.
Selain karena adanya kebijakan tersebut diharapkan menulis fiksi menjadi passion buat kita, dengan dijadikan sebagai  passion maka kita akan bahagia dan mempunyai semangat untuk menulis cerita fiksi tersebut.Â
Terkadang cerita fiksi juga digunakan untuk menyembunyikan diri, karena tokoh asli dalam cerita fiksi bisa kita sembunyikan, menggunakan nama atau identitas samaran, selain itu bagi orang yang selalu mengalami kebuntuan dalam mencurahkan isi Hati, maka ini bisa menjadi penyembuh diri untuk mencurahkan isi hati, dalam bentuk tulisan fiksi sehingga perasaan kita yang tadinya tidak enak akan merasa menjadi lebih bahagia.Â
Alasan yang terakhir yang bisa kita jadikan sebagai bahan pertimbangan yaitu untuk mengeksplorasi kemampuan menulis kita baik dalam daya imajinasi maupun kreatifitas yang lain, agar kita lebih mampu berkreativitas dan mengeksplor kemampuan kita di dalam bentuk karya tulisan.
2. Bagaimana kiat menulis cerita fiksi?
Kiat menulis fiksi yang utama menurut Narasumber adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar dan membaca karya fiksi orang lain. Dengan membaca karya fiksi orang lain maka kita dapat menemukan berbagai macam gaya penulisan fiksi, yang dipakai oleh beberapa penulis.Â
Selain untuk menemukan beberapa gaya tulisan dari para penulis fiksi, membaca karya orang lain juga bertujuan untuk menemukan ide cerita, sehingga kita akan menemukan genre kita, yang disukai oleh para pembaca pada umumnya.Â
Dengan genre yang sesuai dengan para pembaca, maka tulisan kita akan dibaca oleh orang lain atau penggemar cerita fiksi baik di kalangan para pemuda mau pun orang tua.Â
Demikianlah salah satu catatan dalam belajar menulis fiksi dengan narasumber hebat yaitu Bapak Sudomo, S. Pt. dengan moderator Bapak Sigit Purwo Nugroho, dan kami berharap tulisan ini ada manfaatnya untuk para pembaca, agar dapat belajar menulis fiksi dengan baik.
Demikian terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H