Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BBM Naik, Tarif Listrik Bagaimana?

6 September 2022   00:10 Diperbarui: 9 September 2022   12:51 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua

Dengan mengucapkan Alhamdulillah hari ini saya bisa menulis kembali di kompasiana.com mudah-mudahan kita semua dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa, serta memberikan kesehatan dan kekuatan pada kita semua.

Para pembaca di mana pun Anda berada, BBM telah mengalami penyesuaian harga kata pemerintah pada hari Sabtu tanggal 3 September 2022 jam 14.30.

Pada Siang hari kami bertiga sedang bercakap-cakap santai membahas perkembangan hari ini, kawan saya bernama Pak Gunawan dan Pak Taryoto;

Pak Taryoto bertanya : biasanya kalau BBM naik tarif listrik itu bagaimana yah?  

Pak Gunawan menjawab tapi tidak langsung ke pertanyaannya Pak taryoto, Saya dengar dan saya lihat di berita-berita media nasional sudah kelihatan penampakan kehebohannya, mulai dari tarif angkutan naik, tarif bus naik, harga barang juga mulai naik, harga makanan pokok, sayur-sayuran, buah-buahan mengalami kenaikan, eh maaf mengalami penyesuaian harga, kata Pak Gunawan seperti itu jawabnya

Terus saya menimpali kawan saya tersebut dengan melanjutkan, Terus  untuk kategori kebutuhan rumah tangga yang lain seperti apa, apa ada kenaikan? contohnya tarif listrik.

Kemudian Pak Taryoto menjawab pertanyaan saya dengan nada sinis, maklum BBM kan, komponen penting dalam setiap jenis usaha, baik usaha mikro maupun usaha makro, baik jenis usaha UMKM maupun jenis usaha kelas kakap, semuanya membutuhkan BBM. Terang kata Pak Taryoto 

Saya langsung bertanya lagi sama Pak Taryoto, Apakah Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak butuh BBM? 

bukannya Pak Taryo yang menjawab malah Pak Gunawan yang menjawab, kata Pak Gunawan : untuk menjawab ini harus kita lihat dan kita pilah, jika pembangkit listrik PLN menggunakan tenaga air ya tidak mungkin diangkut pakai BBM. 

Tapi jika pembangkit listrik menggunakan batubara maka secara hitung-hitungan, dikarenakan batubara harus diangkut menggunakan kendaraan yang memerlukan BBM dengan sendirinya biaya transportasi untuk mengirim batubara ke tempat pembangkit listrik tentu mengalami kenaikan. 

Begitu juga dengan pembangkit listrik tenaga gas, jika gas tersebut menggunakan sistem pipanisasi dialirkan melalui pipa, maka seharusnya tidak ada masalah, tetapi jika gas tersebut berbentuk Liquid (cair) dan menggunakan angkutan yang lain misal dengan kereta atau dengan kapal laut tentu ini akan menambah biaya bagi PLN.

Kemudian saya langsung bertanya lagi, Bagaimana kebiasaan PLN ketika BBM naik? Pak Taryoto menjawab Biasanya sih ikut naik, 

Pak Gunawan kemudian berbicara, waduh kalau listrik ikut naik terus biaya bulanan bisa membengkak, bisa kelaparan kita, biaya pendidikan anak juga bagaimana, dan masih banyak omongan Pak Gunawan yang bernada negatif. 

motor listrik
motor listrik

Ternyata dari obrolan kita bertiga, sebetulnya ini yang dirasakan oleh masyarakat luas akibat kenaikan BBM, ditambah lagi jika nantinya listrik Juga naik

Untuk itu wahai para pengambil kebijakan, kami rakyat kecil selalu disuruh bersyukur, disuruh menerima apa yang engkau lakukan, disuruh nurut, disuruh manut, tapi kapan kami diperhatikan?

Kesabaran kami ada batasnya, Kalau kami tidak bisa makan karena harga-harga menjadi naik, Kalau kami kelaparan apa yang harus kami lakukan? apakah selalu harus menunggu kebijakanmu yang lain?

Wahai pengambil kebijakan, sadarlah dan usahakan agar kami menerima, Apa yang kalian janjikan pada saat Pemilu. jangan sampai engkau hanya berkata di mulut, Tapi engkau tidak melakukan dengan perbuatan, dengan dalih datanya tidak valid, tidak masuk kategori, dan berbagai macam alasan lain

Semoga hari ini dan kedepan tidak terjadi terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun