Selain itu ketika kampanye masuk ke dalam kampus, maka tidak perlu lagi ada intrik-intrik dikarenakan setiap kampus sudah mempunyai komunitas yang lebih dari cukup, sehingga tidak perlu lagi mengumpulkan masa untuk mendengar gagasan dari para calon pemimpin.
Dengan demikian, maka sistem kampanye yang dapat dibangun, ketika memasuki kampus hal terbaik yang dilakukan adalah kampanye berbentuk dialogis, yaitu adu gagasan di dalam kampus dengan cara berdialog terbuka.
Kampus hanya perlu melakukan pendaftaran untuk menyiapkan mekanisme yang diperlukan, dengan sistem pendaftaran untuk melakukan kampanye di dalam kampus dan metode tertentu InsyaAllah kampanye di dalam kampus menjadi lancar dan terkendali.
Dengan adanya sistem dialogis di dalam kampanye, maka akan melahirkan para pemimpin yang mempunyai gagasan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia, atau bagi calon kepala daerah maka masyarakat dapat menemukan kepala daerah yang dapat menerapkan arah pembangunan di daerahnya masing-masing.
Untuk calon legislatif kampanye dialogis merupakan langkah yang tepat untuk mencari para legislator yang mengerti tugas pokoknya ketika menjadi legislator.Â
Begitupun dengan para calon DPD, maka kita akan menemukan calon-calon yang cakap mempunyai kemampuan untuk menjadi calon DPD.
Pada akhirnya, ketika sudah dilakukan kampanye dialogis di dalam kampus, maka harus menemukan para calon pemimpin Indonesia yang mampu mempertahankan gagasannya tersebut dan bagaimana cara menerapkannya.Â
Jika kampus sudah menyelenggarakan kampanye tersebut, maka kampus harus mempublikasikan gagasan para calon tersebut ke ranah publik, dan kampus harus bersikap tidak memihak.
Bagi calon pemimpin yang sudah menyampaikan gagasannya dan mereka mampu mempertahankan gagasan/pendapatnya tersebut, atau para calon kemudian mengikuti pendapatnya orang lain hal ini pun dilakukan publikasi ke khalayak.
Jika para calon pemimpin kita mempunyai gagasan yang kuat, sudah barang tentu mereka mempunyai karakter yang kuat, maka dengan sendirinya akan tercapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju yang makmur menjadi negara baldatun thayyibatun warobbun ghofur (negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya).
Jika ditanya lagi "apakah perlu kampanye di dalam kampus?" Jawabannya sangat perlu.Â