PENDAHULUAN
Dalam sejarah kesusastraan Jawa, Raden Ngabehi Ranggawarsita dikenal sebagai pujangga besar yang tidak hanya mencatat kisah dan nilai budaya, tetapi juga merefleksikan kondisi sosial-politik pada zamannya. Melalui karya-karya seperti Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu, Ranggawarsita menggambarkan kondisi masyarakat yang tengah mengalami perubahan serta pergolakan. Ketiga karya ini memuat kritik dan keprihatinan yang mendalam terhadap situasi zaman, yang ditandai dengan kerusakan moral, ketidakpastian, dan kejatuhan tatanan sosial.
APA ITU KALASUBA, KALATIDHA, KALABENDHU
KALASUBA
Kalasuba adalah sebuah istilah yang mencerminkan kondisi sosial, politik, dan moral yang dipandang buruk atau suram. Dalam sastra Jawa, terutama melalui karya-karya Raden Ngabehi Ranggawarsita, kalasuba menggambarkan masa yang penuh dengan kesulitan, kemerosotan moral, dan ketidakadilan. Nama ini sering disandingkan dengan istilah Kalatidha dan Kalabendhu yang sama-sama menggambarkan masa-masa sulit dalam pandangan Ranggawarsita.
Kalasuba tidak hanya hadir sebagai istilah, tetapi sebagai pandangan hidup Ranggawarsita terhadap kondisi sosial-politik pada zamannya. Ketika ia menulis karya-karyanya, kerajaan Jawa tengah berada di bawah tekanan besar, baik dari kolonialisme Belanda maupun konflik internal. Perubahan besar dalam tatanan kekuasaan ini menyebabkan masyarakat Jawa mengalami kekacauan moral, ketidakpastian, dan kemerosotan dalam nilai-nilai tradisional.