Mohon tunggu...
Ahmad Fakhri
Ahmad Fakhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengajarkan Anak Sopan Santun, Dampaknya Luar Biasa!

21 Januari 2023   17:28 Diperbarui: 21 Januari 2023   17:29 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.

Sopan santun merupakan suatu sikap atau tingkah laku baik yang 

menghormati orang lain. Sikap sopan santun terhadap orang lain sangatlah penting 

ditumbuhkan, karena sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan 

bersosialisasi sehari-hari. Dengan menunjukkan sikap santunlah, seseorang dapat 

dihargai dan disenangi dengan keberadaannya sebagai makhluk sosial dimanapun 

ia berada. Sopan santun merupakan sikap yang terpuji yang harus dimiliki oleh seseorang.

Dalil Naqli Sikap Santun

Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut.

 Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al 'Ashri:"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu." (HR. Ibnu Majah)

Di dalam Islam pun, kita dianjurkan untuk bersikap santun kepada sesama. Hal ini sudah tertera dalam Al-Qur'an surat Al-Furqan ayat 63

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Peran orang tua dan guru menanamkan sikap sopan santun

Peran orang tua sebagai pendidik dalam keluarga sangat penting, karena anak dalam perhitungan waktu lebih lama berada di rumah daripada di sekolah. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa keluarga merupakan "pusat pendidikan" terutama bertanggung jawab tentang pendidikan budi pekerti. Maksud dari pernyataan di atas adalah pembentukan moral, budi pekerti dengan harapan melewati pendidikan keluarga akan menjadikan anak yang bermoral mulia, yang selanjutnya akan dikembangkan lebih lanjut dalam pendidikan di sekolah dan lingkungan masyarakat. Melalui keluarga orangtua dapat menanamkan benih kebatinan kedalam jiwa anak-anaknya, sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat. Rumah adalah tempat pendidikan anak yang pertama. Jika anak sudah mulai mempelajari segala hal dari rumah, sudah saatnya bagi orangtua untuk mengajarkan kepada anak tentang moral dan spiritual. Kepribadian anak mulai terbentuk sejak ia berada didalam rumah. Ayah dan ibu merupakan sosok dewasa pertama yang dikenal anak sejak bayi. Selain kedekatan karena faktor biologis, anak biasanya cukup dekat dengan ayah dan ibunya karena intensitas waktu yang dihabiskan bersamanya. Oleh karena itu, ayah dan ibu mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak, termasuk pengembangan karakter.

guru memiliki peran dalam menanamkan sikap sopan santun siswa disekolah, yaitu: penanaman nilai-nilai moral dan agama, proses dalam belajar mengajar, hukuman yang baik untuk digunakan, bimbingan orang tua, serta lingkungan yang baik. Bukan hanya itu guru sebagai panutan dan menjadi contoh bagi siswa sehingga guru harus bersikap sopan santun agar menjadi model yang baik dalam menanamkan sikap sopan santun. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah harus memungkinkan bagi individu dalam membangun kepribadian yang jauh lebih baik. Dengan berpacu pada tujuan pendidikan nasional tersebut di atas, maka nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan harus menjadi dasar kurikulum sekolah yang ditujukan untuk pengembangan karakter siswa secara terus menerus dan sistematis. Praktik pendidikan harus berlandaskan pada seperangkat nilai sebagai pedoman antara kesinambungan ranah kognitif, emosional, dan psikomotorik.

Jadi kesimpulannya adalah Tujuan utama dalam mengajarkan anak etika sopan santun adalah supaya keterampilan sosial anak menjadi lebih berkembang.

Oleh : Ahmad Fakhri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun