Mohon tunggu...
Ahmad Fajar Permana
Ahmad Fajar Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Saya mahasiswa PBSI UPY NPM 22144800008

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Ayah

5 Januari 2025   11:34 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bruak. Terdengar suara benda jatuh. Setelah dicek ternyata ada kuli yang jatuh saat bekerja.
Orang-orang segera membantu kuli itu dan mengasih teh hangat untuk diminumnya.
"Bapak baik-baik saja? kalau tidak, bapak bisa pulang terlebih dahulu" Ucap mandor.
"Saya baik-baik saja Pak. Jangan pulangkan saya, saya masih bisa bekerja" Ucap kuli itu
sambil menahan sakit.
Ternyata kuli itu sudah sakit sejak sebelum berangkat bekerja sehingga saat bekerja kuli itu
tidak bisa fokus lalu terjadilah kecelakaan kerja, tetapi kuli tersebut masih memaksakan
bekerja. Kuli itu melanjutkan pekerjaannya dengan sempoyongan. Mandor yang melihat kuli
tersebut lalu menyuruhnya untuk pulang.
"Sudah Pak, jangan memaksakan diri. Ini gaji Bapak untuk hari ini" Ucap mandor.
Kuli dengan perasaan sedih menerima gaji tersebut dan pulang. Gaji yang diterima kuli hari
ini hanya setengahnya saja. Sebelum pulang, kuli menyempatkan diri untuk membeli
makanan. Kuli tersebut membeli 2 bungkus saja dikarenakan uangnya kurang padahal
anggota keluarganya hanya 3. Sesampainya di rumah, kuli tersebut disambut oleh istri dan
anaknya. Kuli tersebut memberikan makanan kepada mereka.
"Ini bapak beli makanan buat kalian" kata kuli tersebut
"Kok cuma beli 2 Pak?" Ucap istrinya bingung.
"Tadi Bapak sudah makan di tempat kerja" Ucap kuli itu tersenyum tipis.
Kuli tersebut senang melihat keluarganya bisa makan walaupun dia kelaparan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun