Mohon tunggu...
Jey
Jey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalistik

Advokater

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Tanah Perjuangan

13 Agustus 2024   22:41 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:44 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta di Tengah Perjuangan
Oleh : Ahmad Fajar Mutahari

Di tengah hiruk-pikuk demonstrasi yang semakin memanas, Tim berdiri di barisan terdepan. Dengan suara lantang, ia memimpin massa menyuarakan aspirasi mereka. Sebagai seorang aktivis, Tim telah terbiasa dengan keramaian dan adrenalin yang membanjiri tubuhnya setiap kali ia berdiri di hadapan ribuan orang. Namun, hari ini ada sesuatu yang berbeda.
Di tengah kerumunan, pandangannya tertuju pada seorang perempuan yang ikut berorasi dengan semangat yang sama besarnya. Namanya adalah Ria, seorang aktivis muda yang baru bergabung dengan kelompok mereka. Ria memiliki cara bicara yang memikat dan tatapan mata yang tegas, seolah mampu menembus jantung perjuangan itu sendiri. Tim merasa ada sesuatu yang menggerakkan hatinya setiap kali ia mendengar suara Ria.

Setelah demonstrasi usai, Tim memberanikan diri untuk mendekati Ria. "Kamu berorasi dengan sangat baik tadi," puji Tim sambil tersenyum.

Ria tersenyum balik, "Terima kasih, Tim. Aku hanya menyuarakan apa yang aku yakini benar."

Sejak saat itu, Tim dan Ria semakin sering bertemu, baik dalam aksi maupun diskusi panjang mengenai isu-isu sosial yang mereka perjuangkan. Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka bertransformasi menjadi perasaan yang lebih dalam. Tim merasakan bahwa Ria bukan hanya sekedar rekan seperjuangan, tetapi juga sosok yang mengisi ruang kosong di hatinya.

Namun, perjalanan cinta mereka tidak selalu mulus. Suatu hari, ketika mereka sedang duduk di kafe sambil merancang strategi aksi berikutnya, Ria tampak lebih pendiam dari biasanya. Tim merasakan ada yang berbeda dan akhirnya bertanya, "Ada apa, Ria? Kamu terlihat gelisah."

Ria menghela napas, lalu menjawab, "Tim, aku mendapat tawaran untuk melanjutkan studi di luar negeri. Ini adalah kesempatan besar untukku, tetapi aku tidak ingin meninggalkan perjuangan dan... kamu."

Tim terdiam sejenak, merasakan campuran antara kebahagiaan dan kesedihan. Ia tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk perubahan yang lebih besar, tetapi memikirkan jarak yang akan memisahkan mereka membuat hatinya berat.

"Aku senang untukmu, Ria. Ini adalah kesempatan yang luar biasa dan kamu harus mengambilnya," ujar Tim dengan senyum yang dipaksakan.

Ria menatap mata Tim, mencoba mencari keyakinan dalam keputusan yang akan diambil. "Apa kita akan baik-baik saja dengan jarak ini, Tim?"

"Kita akan baik-baik saja," jawab Tim tegas. "Perjuangan ini lebih besar dari kita berdua, dan aku akan selalu mendukungmu, tidak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita."

Akhirnya, Ria memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Sebelum keberangkatannya, mereka mengadakan aksi perpisahan yang penuh semangat dan air mata. Di tengah keramaian, Tim memeluk Ria erat, berharap bahwa perasaan dan perjuangan mereka akan tetap abadi meski terpisah oleh benua.

Selama Ria di luar negeri, mereka tetap berkomunikasi melalui surat dan panggilan video. Keduanya tetap aktif berjuang di jalannya masing-masing, dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti, mereka akan bertemu kembali di garis depan perjuangan dengan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan.

Pada akhirnya, cinta mereka tumbuh semakin kuat di tengah perjuangan, membuktikan bahwa cinta sejati tidak hanya tentang bersama secara fisik, tetapi juga saling mendukung dan berjuang bersama demi kebaikan yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun