" Sesungguhnya aku selalu berhias untuk istriku sebagaimana ia berhias untukku "
           Â
 Suatu ketika ada seorang perempuan yang mengadukan kejorokan suaminya kepada khalifah Umar bin Al-Khattab --radhiyallaahu `anhu-. Beliau menyuruh suaminya untuk mandi, kemudian berkata:
" Demi Allah, mereka(kaum perempuan) suka ketika suami mereka berhias untuk mereka sebagaimana para suami itu menyukai hal itu dari istri-istri mereka "
            Â
Namun, toleransi dan saling memahami adalah dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Seorang pasangan yang cerdas akan menjadikan kesalahan dan kekurangan pada pasangannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan keromantisan dan keharmonisan. Rasululullah --shallallaahu `alaihi wasallam- pernah bersabda kepada ibunda `Aisyah --radhiyallahu `anha-:
"Sungguh, Â Aku benar-benar tahu kapan kamu marah dan kapan kamu ridho "
Ibunda `aisyah `Aisyah --radhiyallahu `anha- menjawab:
" Bagaimana anda bisa tahu(membedakannya)? "
Rasulullah --shallallaahu `alaihi wasallam- menjawab:
"Apabila kamu ridho, kamu mengatakan: "Demi Tuhannya Muhammad. Ketika kamu marah, kamu mengatakan: "Demi Tuhannya Ibrahim""