Mohon tunggu...
ahmad fahmi
ahmad fahmi Mohon Tunggu... -

Saya Seorang mahasiswa Unibraw, Saya menyambung hidup dengan kuliah dan Bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rekrutmen Petugas atau Sandiwara Rekrutmen Petugas Sensus Ekonomi 2016

21 Februari 2016   18:14 Diperbarui: 21 Februari 2016   19:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekrutmen berlangsung di BPS Sumenep, terlihat Nampak berjalan Lancar, Tahapan Proses Rekrutmen Petugas SE 2016, Pengumuman Melalui Media, Web dll, Seleksi Administrasi, dan test wawancara,

Pelaksanaan seleksi  diawali administrasi berjalan baik tapi sangat disayangkan ketika saya mengantar sepupu saya melihat hasil pengumuman di kantor BPS Sumenep di temui nomer ganda, bahkan calon petugas ada yang memprotes kenapa nama dan no pendaftaran tidak masuk di data, sementara secara kwalifikasi pantas untuk lolos, mereka pun menemui panitia tes dan hal itu tidak menunjukan bahwa panitia tidak siap dalam rekrutmen petugas. Akhirnya panitia memberi kesempatan petugas ikut tes tulis.Rekrutmen petugas terbagi  tes tulis, tampaknya dibagi beberapa sesi terlihat beberapa kecurangan pun terjadi, calon petugas sudah membawa lembar jawaban. Yang menjadi pertanyaan bagaimana lembar jawaban itu mereka dapatkan darimana berarti ada Oknum, sbb saya mengantar sepupu test ada calon petugas bebicara dengan panitia seolah2 saudaranya sendiri.

Satu minggu berselang proses rekrutmen petugas yaitu tahap test wawancara di hari pertama Sepupu saya bercerita ketika dia di interview, petugas yang menginterview berkata  ke temannya, “Jek  loppa arèya Petugas engko' (Jangan Lupa Ini Petugas Saya) “, sepupu saya terkejut dalam hati mendengarnya berarti pewawancara  bebicara tersebut menegaskan bahwa dia seperti orang menitip ke pewawancara, dan sepertinya orang petugas milik BPS seperti dia punya kecakapan dalam Menjawab mungkin karena dia tau bocoran soal interviewnya.

Selang 1 minggu Pengumuman, tepatnya tanggal 17 pengumuman di web ditunggu belum juga tampil sampai jam 18.00 (karena posisi di Sumenep hujan jadi saya sarankan lihat web saja), saya tunggu setelah saya pulang kerja partime tengah malam, saya lihat ternyata sepupu saya belum berhasil  lulus Karena posisinya larut malam dan lelah, akhirnya saya tinggalkan tidur belum sempat download, saya pikir  lanjutkan besok kamis pagi saja, jam 7.00 ternyata lihat lagi sepupu saya belum berhasil, dan merasa perutku lapar, saya bergegas beli nasi pecel. Di perjalanan dari bendungan sigura gura saya menghubungi sepupu saya, bahwa sepupu saya belum berhasil, dan sepupu sempat menanyakan temannya gimana saya tidak sempat check, sepupu saya minta tolong checkan, lama berselang saya tiba di kost, jam 9.00 berniat lihat hasil pengumuman mengenai teman sepupu, saya lihat web lach kok saya terkejut, link web nya itu seperti di hapus, dan sementara web tersebut tidak dalam keadaan down, tapi pengumuman tersebut dihapus, secara pribadi ini aneh berarti pihak web admin bermain–main dalam pengumuman rekrutmen petugas,bisa jadi saya menarik kesimpulan kemungkinan ada permainan dalam pengumuman tersebut kemungkinan bisa di ganti nama petugas yang lulus. Link tersebut  tidak ada saya coba cek lagi jam 12.00 hingga pukul 15.00, baru setelah shalat magrib saya menyempatkan membuka web, ternyata ada pengumuman 2 link sekaligus, saya lihat lagi tapi nama sepupu saya belum berhasil dan begitu temannya juga,

Menurut  saya  hasil rekrutmen petugas yang lulus terlihat adalah petugas-petugas yang masih punya ikatan dengan BPS dan Orang2 BPS sendiri, salah satunya orang yang jangan lupa ini petugas saya dan lucunya ada pasangan suami istri yang lulus (tidak hanya sambil mengecek web, sepupu saya juga datang mengunjungi kantor BPS, sepupu saya terkerjut ada pasangan suami istri yang sama2 melihat pengumuman bahwa dia lulus, yang menjadi pertanyaan: bagaimana pasangan suami istri bisa lulus, apa mungkin di seting sedemikian hingga) dan ibu hamil yang lulus. Saya sangat Mmnyayangkan Proses rekrutmen ini benar2 terlihat transparan atau hanya sandiwara belaka seolah proses dilakukan secara transparan. Saya sebagai pribadi menanyakan ini seperti dilakukan bukan hanya 1 kabupaten disumenep bisa saja terjadi dikabupaten lainnya, Bagaimana mendapatkan kwalitas data yang valid kalok proses rekrutmen, hanya akal2an saja. Biar tidak menjadi fitnah mohon beri hak jawab. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun