Mohon tunggu...
Bang Apin
Bang Apin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya seorang Hamba Allah yang belajar untuk menulis. (www.bangapin.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pacu Jalur: Antara Budaya dan Ajang Cari Jodoh

28 Agustus 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oo..penguaso rimbo.. nen tinggal di sakek antuang, nen iduik di solo-solo tanah, nen iduik di tanah-tanah maninggi, kami nak mambuek jaluar, bori izin kami untuak menobang kayu iko, jangan bori kami penyakik poniang, paliharo la kami go, barokat kulimah Laillah haillallah…”

yang artinya kurang lebih seperti ini "Wahai Penguasa Rimba, yang tinggal di daerah ini, yang hidup di sela-sela tanah, yang hidup di tanah yang tinggi, kamai akan membuat jalur, izinkan kami menebang pohon ini, jangan beri kami penyakit, peliharalah kami ini, dengan kalimat Laillah haillallah…”

Sekelumit penggalan mantera yang dibacakan Pawang sebelum menebang pohon untuk dibuat menjadi jalur. Makna di atas bukan berarti Orang Kuansing menganut animisme,  tetapi mantera tersebut mencerminkan bahwa Masyarakat Kuansing sangat menghargai keberadaan semua makhluk ciptaan Tuhan, mereka tak ada tapi berada, mereka tak terlihat tapi kasat mata. Demikianlah penghargaan pada makluk sesama ciptaan Tuhan, namun semua kalimat mantera tersebut di atas, diakhiri dengan kalimat akhir yang paling agung tiada Tuhan selain Allah, hanyalah kepada Allah kami meminta.

Bagi Masyarakat Riau khususnya yang ada di daerah Kuantan Singingi, mungkin tidak asing lagi dengan istilah "Pacu Jalur". Acara tahunan ini merupakan tradisi budaya turun temurun yang telah berumur 1 abad lebih. sejarah perkembangan nya akan saya buat di tulisan saya selanjutnya.

Kembali ke Laptop.... Mengapa saya mengatakan Pacu Jalur sebagai ajang cari jodoh??Alasan Sederhana nya adalah dilihat dari bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembuatan jalur tersebut. Pertama kali bakal kayu jalur dicinai, dijampi-jampi dan digodangkan, kemudian ditebang dan disisip, sampai dengan maelo jalur ke negeri masing-masing, segalanya dilakukan masyarakat sekampung  dengan khusuk, mulai dari yang tua sampai yang orang muda, laki-laki dan perempuan semua berpartisipasi.

Makanya tak dapat dipungkiri bagi Masyarakat Kuantan Singingi dan Sekitarnya kalau maelo jalur selesai, pacupun dimulai, Semua masyarakat tertuju pada batang kuantan Talukkuantan. Mereka berteriak mendukung jalur dari desa mereka. bahkan sampai ada yang desak-desakan dan pingsan saat menonton jalur tersebut. hal ini terjadi karena tumpah ruahnya masyarakat. bahkan bapak Bupati sendiri mengatakan Pacu Jalur mungkin merupakan kegiatan terbesar yang ada di Indonesia

karena banyaknya penonton tersebut maka yang kawin banyak, tapi yang ceraipun juga banyak, yang tua mencari yang muda, yang muda mencari yang berpengalaman :)

keluarlah pameo bagi Rang Kuantan, "pacu jalur adalah ajang mencari jodoh". Tetapi inilah resiko dari suatu kegiatan budaya yang mungkin hanyalah sebagian kecil keuntungan yang didapatkan secara materi, tapi sangat besar spritual atau gembira yang mereka rasakan. Pacu jalur memang mempunyai ciri khas sendiri yang tak ada tandingnya di dunia lain di bumi ini.

Namun ada hal yang berbeda dari tulisan yang saya buat.... Selama saya mengikuti acara PAcu Jalur ini, saya belum mendapatkan jodoh.....  hehehe

Saat saya menulis artikel ini, saya benar-benar merasa rindu terhadap kampung halaman saya. Bagaimanan tidak, sudah 3 tahun saya tidak menikmati acara Pacu Jalur ini... dan tahun ini pun juga demikian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun