Mohon tunggu...
AHMAD FAAZA HUDZAIFAH
AHMAD FAAZA HUDZAIFAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Studi Islam

Saya seorang mahasiswa asal Palembang, Sumatera Selatan yang suka menulis konten-konten keagamaan, khususnya agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Al Quran dan Tawaran Ian Richard Netton

29 Juni 2023   15:04 Diperbarui: 2 Juli 2023   14:15 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arketipe keempat adalah arketipe mistik. Arketipe ini ialah Kisah Nabi Khidir dengan Nabi Musa. Netton mengatakan, theologeme dalam kisah ini adalah knowledge (ilmu pengetahuan). Ilmu Nabi Khidr merupakan karunia Allah berupa pemahaman dalam ilmu batin dan misteri peristiwa kehidupan.  Kemudian fungsi  arketipe mistik ini ialah menerangkan cara Allah kepada manusia dalam theodicy yang terkadang sulit.[5] 

Arketipe kelima ialah anti-hero yang diperankan oleh pemilik kebun tidak beriman dan Ya'juj Ma'juj.  Fungsi  arketipe pemilik kebun adalah memberikan peringatan terhadap bahaya syirik. Sedangkan arketipe Ya'juj Ma'juj berfungsi memberikan kesempatan kepada Allah untuk mendemonstrasikan kekuasaan-Nya melalui Dzul Qarnain.[6]

Dari arketipe-arketipe tersebut, Netton kemudian mengambil kesimpulan dengan menyatakan bahwa surah al-Kahf bersifat holistik karena membicarakan satu tema yaitu, jenis-jenis manusia di dunia (sleeper, proto-muslim, hero, mistikus dan anti-hero). Dalam al-Kahf terdapat kekacauan yang nantinya akan diselesaikan oleh keteraturan, hal ini merupakan argumen penting Netton. Seperti, munculnya kekacauan akibat perbuatan Nabi Khidr, diselesaikan dengan harmoni penafsiran dari ia sendiri. 

Kekacauan akibat persekusi oleh Raja yang dzholim, dipecahkan dengan harmoni tertidur di doa yang dilindungi dan bangun di zaman yang aman dan Kisah heroik Dzul Qarnain membangun dinding (harmoni) untuk melindungi masyarakat dari Yajuj Ma'juj (kekacauan).[7]

Bagi penulis, kajian yang dilakukan Netton merupakan kajian yang kompleks dan komprehensif. Penguasaannya terhadap semiotika dan ilmu kebahasaan sangat mumpuni, terlihat dari analisis-analisisnya dalam mengkaji surat al-Kahf. Sebenarnya beberapa sarjana banyak yang mengkritisi pemikirannya dengan mengatakan apa yang dilakukan Netton tidak utuh karena tidak mempertimbangkan konteks sosial-historis ayat. 

Namun, bagi penulis kajian Netton merupakan suatu hal yang terbilang unik. Pendekatannya dengan mengklasifikasikan dan mengkotak-kotakkan narasi cerita yang ada dalam al-Kahfi mempermudah melihat struktur kisah dalam al-Kahfi lebih dalam. Lebih jauh, pertanyaan seharusnya ditanyakan kepada kita. Apakah kita mau mengkritisi apa yang dilakukan Netton ataukah malah mendukungnya?

Referensi:

[1] Nilna Fadllillah and Hasan Mahfudh, "Kajian Struktual Semiotik Ian Richard Netton Terhadap QS. Al-KAHF," Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith 9, no. 2 (2019): 304--21.

[2] Netton lahir di Singapura dan gelar BA dalam Bahasa Arab di School of Oriental and African Studies, University of London, lulus pada tahun 1972, dan gelar PhD dari University of Exeter (Arabic and Islamic Studies, 1976), dengan spesialisasi Islam abad pertengahan Filsafat. Dari tahun 1977 hingga 1995 Netton mengajar di Universitas Exeter. Pada bulan September 1995 Netton menjadi Profesor Studi Bahasa Arab pertama di Universitas Leeds dan Nettontetap di Leeds sampai tahun 2007, melayani empat periode sebagai Kepala Departemen Studi Arab dan Timur Tengah di Universitas tersebut. Netton juga Direktur Pusat Studi Abad Pertengahan Universitas Leeds dari 1997-2002. Pada tahun 2007 Netton diangkat sebagai Profesor Studi Islam. Minat penelitian utamanya adalah teologi dan filsafat Islam, Antropologi agama (khususnya ritual), Sufisme, penjelajah Arab abad pertengahan, bibliografi Arab dan Islam, tekstualitas dan semiotika komparatif, perbandingan agama dan Studi Islam umum.

[3] Ian Richard Netton, "Towards a Modern Tafsir of Surah al-Kahf: Structure and Semiotics," dalam Journal of Qur'anic Studies, Vol. 2, No.1 (2000), 68.

[4] Ian Richard Netton, "Towards a Modern Tafsir of Surah al-Kahf: Structure and Semiotics.", 68.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun