Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Compulsive Gambling Addiction, Ketidakmampuan Diri Mengontrol Efek Kompulsif dalam Perjudian

27 Agustus 2023   11:35 Diperbarui: 31 Agustus 2023   13:40 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image : pexels.com/Darya Sannikova

Judi online, apa sih yang ada dibenak kalian setiap kali kalimat itu muncul di dalam pikiran kalian? Kejahatan? Modus penipuan? Atau bahkan pembodohan publik?

Apapun itu, judi online adalah sebuah bentuk kedok yang digunakan sebagai alat perusak mental dan karakter bagi seseorang yang telah terjerumus oleh iming-iming provider judi online dengan menjanjikan berbagai kemenangan-kemenangan palsu.

Hingga saat ini, peredaran judi online beum bisa dibendung dan dicegah secara signifikan. Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi akibat dari besarnya permintaan terhadap judi online di masyarakat membuat povider judi online terus mengalami perkembangan.

Pasar judi online sekarang ini bukan hanya merambah pada orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak kecil yang ikut penasaran akibat termakan oleh iklan-iklan aneh dengan label kemudahan mendapatkan hasil atau yang biasa disebut dengan kata "gacor".

Iklan judi sudah merajalela dimana-mana, baik dalam bentuk aplikasi maupun dalam bentuk konten foto dan video di setiap media massa. Setiap kali scroll video di media massa, ada saja foto dan video yang mencantumkan situs judi online. Pemasaran yang besar-besaran dengan iklan yang sangat berpeluang mempengaruhi, akhirnya membuat situs-situs provider judi online itu semakin mengakar di lingkungan masyarakat.

Iming-iming hadiah yang sangat besar, membuat masyarakat yang terjerumus selalu berandai-andai untuk memenangkannya. Bukan main, bahkan admin judi online selalu menjanjikan kemenangan beribu-ribu kali lipat bagi para mayarakat yang mengakses dan tertarik memainkannya. Siapa yang tidak ngiler?

Tentu saja bagi masyarakat yang menginginkan uang dengan cara instan, hal ini dinilai sebagai jalan pintas yang begitu mudah. Padahal kenyataannya, kemenangan itu adalah ilusi yang diciptakan oleh para penyedia provider judi online sebagai perangkap untuk mendapatkan mangsa baru.

Meskipun kemenangan nyatanya hanya ilusi, tetapi bagi seseorang pemain judi online menilai bahwa kegiatan ini sudah menjadi suatu hal yang adiktif. Tidak lagi untuk bersenang-senang, bahkan judi online saat ini sudah menjadi suatu pola ketergantungan atau kecanduan berat. Tidak peduli kalah, seseorang pemain judi online akan terus menghabiskan segala yang dirinya miliki untuk menambah token deposit dan membuangnya secara sia-sia.

Akibat dari judi online yang membuat ketergantungan tersebut, akhirnya membuat seseorang pemain judi online akan mengalami kondisi dimana dirinya tidak bisa keluar dalam lingkaran buruk tersebut.

Perilaku yang akan terus berjalan tersebut menyebabkan seseorang pemain judi online rentan mengalami permasalahan mental, seperti salah satunya adalah Compulsive Gambling Addiction.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun