Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Childhood Trauma, Pengalaman Buruk yang Menghantui Anak Seumur Hidupnya

5 Juli 2023   06:35 Diperbarui: 11 Juli 2023   20:42 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trauma (Sumber: shutterstock)

Rasa gelisah dan rasa takut yang berlebihan akan menimbulkan respon yang berlebihan pula dalam menanggapi sesuatu, kemudian hal itu menciptakan kondisi dimana diri seseorang menjadi tidak terkontrol dengan baik dan menyebabkan gangguan kecemasan dengan cepat mempengaruhi diri seseorang.

2. Susah Percaya kepada Orang Lain

Kepercayaan adalah suatu perihal yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai bentuk usaha menjalin sebuah hubungan. Rasa percaya yang timbul dalam sebuah hubungan, akan mempererat komunikasi yang tercipta antara seseorang dengan orang yang lainnya. 

Tetapi, tidak semua orang dengan mudah menciptakan rasa kepercayaannya kepada orang lain. Bahkan seseorang bisa saja tidak percaya pada siapapun yang dianggapnya sebagai orang lain, hingga hal itu menjadi titik dimana seseorang tersebut mulai paranoid terhadap setiap orang yang berada disekitarnya.

Paranoid menjadikan seseorang menjadi mudah curiga terhadap suatu hal, lebih parahnya gejala paranoid yang berlebihan akan membuat seseorang menjadi tidak percaya kepada orang lain tanpa alasan yang cukup jelas. Lagi-lagi kepercayaan menjadi faktor yang penting dalam kehidupan seseorang, tetapi sebaliknya bahwa rasa ketidakpercayaan akan selalu menjadi pendamping yang berlawanan dalam proses menjalin suatu hubungan komunikasi.

Susahnya menciptakan kepercayaan memiliki berbagai penyebab, salah satunya adalah pengalaman buruk masa lalu yang terjadi dalam diri seseorang secara tidak wajar. 

Pengalaman buruk tersebut menciptakan stigma pada diri seseorang bahwa mempercayai orang lain adalah suatu hal yang tidak aman, terlebih jika orang lain tersebut dianggap bisa memunculkan rasa takut dan memunculkan memori kelamnya yang penuh dengan pengalaman-pengalaman traumatis.

3. Merasa Tidak Layak Menerima Pujian dari Orang Lain

Siapa yang tidak senang mendapatkan pujian? tentu setiap orang pasti menginginkan dirinya di puji oleh orang lain sebagai pertanda bahwa dirinya telah dianggap mengesankan. Tetapi, hal ini berbeda dengan seseorang yang memiliki pengalaman traumatis yang dirasakan selama masa hidupnya. 

Menerima pujian adalah sesuatu yang banyak dari orang-orang memperjuangkannya, namun pengalaman traumatis membuat seseorang selalu mempertanyakan setiap pujian yang diterimannya.

Seseorang yang memiliki trauma masa lalu menyadari bahwa alasannya sulit menerima pujian adalah karena pujian tersebut tidak sejalan dengan keyakinannya, karena ketika pujian yang dilontarkan kepadanya maka diyakini akan memunculkan rasa trauma yang baru kepadanya. Bahkan lebih parahnya, pujian bisa saja mengingatkan seseorang terhadap pengalaman traumatis masa lalunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun