Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Games Artikel Utama

Bali Major, Bukti Ekosistem Dota 2 di Indonesia Masih Hidup

18 Mei 2023   17:33 Diperbarui: 27 Mei 2023   16:35 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu juga dengan Dota 2,  perkembangannya di Indonesia banyak dibilang seperti mati suri, stagnan, dan tidak stabil. Bahkan terkhusus di Indonesia, pamor Dota 2 saat ini jelas secara gamblang kalah dengan game MOBA mobile.

Hal itu terjadi karena game mobile dinilai lebih fleksibel karena bisa dimainkan dimanapun dan dalam waktu kapanpun, sedangkan game komputer mengharuskan pemainnya berada terus didepan komputer yang tidak bisa serta-merta dipindahkan dalam waktu singkat.

Regenerasi profesional player atau proplayer Dota 2 di Indonesia juga terkesan lambat dan tersendat, yang kemudian juga dikaitkan menjadi permasalahan.

Kurangnya dukungan dari berbagai pihak juga menjadi alasan kenapa perkembangan Dota 2 di Indonesia kurang dilirik oleh berbagai kalangan, mulai dari kurangnya lirikan dari lembaga pemerintahan, lembaga pemuda dan esport, kurangnya pengadaan turnamen lokal, hingga komunitas-komunitas Dota 2 di Indonesia yang mulai memudar.

Beberapa hal di atas juga diperparah dengan penarikan atau bubarnya (disband) beberapa tim-tim besar esport Dota 2 Indonesia, seperti Req Regium Qeon (RRQ) dan Alter Ego yang disband tahun 2019, Evos Esport dan PG. BarracX yang disband tahun 2020, The Prime yang disband tahun 2022, hingga yang terbaru M11 Esport yang baru saja disband pada tahun 2023. Saat ini, beberapa diantaranya lebih tertarik dengan pangsa pasar kompetitif game mobile.

Pengaruh tim esport bisa terbilang sangat penting bagi perkembangan ekosistem game, karena tim esport adalah tujuan berlabuhnya calon-calon proplayer untuk merintis karirnya dalam dunia esport. Semakin banyak orang yang terrekrut sebagai proplayer ataupun streamer, semakin banyak pula pemain-pemain yang tertarik untuk mengembangkan kemampuannya di dunia game atau esport.

Namun ekosistem Dota 2 Indonesia tidak sepenuhnya khawatir, karena mereka masih memiliki tim dan player-player bergensi yang sudah punya nama di skena kompetitif Dota 2 Internasional. Dari tim, ada nama BOOM Esport yang pada tahun 2022 kemarin berhasil masuk dalam tournament Dota 2 bergengsi besutan Valve tersebut yaitu The International (TI) 2022 yang terselenggara di Suntec Singapore dan Singapore Indoor Stadium.

Bukan hanya mengesankan karena berhasil masuk TI dan finish diperingkat ke-19/12, kala itu BOOM Esport juga menjadi tim esport paling ditakuti di region Southeast Asia (SEA) dengan menjadi Juara ke-1 pada 2 (dua) tournament Dota Pro Circuit (DPC) Region SEA 2021/2022, dan sekali menjadi Runner-up DPC Region SEA 2021/2022.

Hal itu jelas berkesan, karena BOOM Esport menjadi tim asal Indonesia yang pertama kali bisa masuk dalam tournament terbesar Dota 2 itu.

Kemudian ada nama Army Geniuses (AG), tim asal Indonesia yang bermarkas di kota Batam. Tidak kalah bergengsinya, tim AG saat ini masih tetap eksis dan mampu bertahan di Divisi I DPC SEA dan memiliki banyak prestasi pula. Di antaranya, beberapa kali menjadi Juara 1 di turnamen Dota 2 tier 3, menjadi Juara ke-1 DPC SEA Divisi II, dan yang terakhir Juara ke-4 DPC SEA Divisi I Tour 2.

Dari segi pemain pun, sebenarnya ekosistem Dota 2 Indonesia masih memiliki banyak proplayer-proplayer hebat yang bermain di tim Indonesia maupun tim luar negeri bahkan juga pernah bermain di The International.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun