Pagi-pagi mau jadi morning person, ehh tiba-tiba mood kok malah memburuk. Pagi hari bukannya bugar dan berenergi, perasaan tubuh kok malah jadi tidak bertenaga, tidak berenergi, merasa frustrasi, sedih, marah, dan lelah. Suasana hati seperti ingin melampiaskan emosi, tetapi tubuh seakan-akan bingung dengan apa yang harus diperbuat.
Bangun tidur justru merasa seperti seseorang yang sedang tertekan, dan kesulitan menjalani rutinitas di pagi hari. Perasaan dirimu yang tidak nyaman, membuat mental dan hati menjadi tak termotivasi untuk menyambut datangnya hari. Wah, jangan-jangan dirimu berada di kondisi morning depression.
Lantas, apa sih morning depression itu? Kenapa seseorang bisa mengalaminya? Apakah kondisi ini berbahaya?
Morning depression atau depresi pagi adalah gangguan emosi dan suasana hati yang tiba-tiba memburuk di waktu pagi, dengan munculnya gejala-gejala depresi berat yang membuat seseorang merasa dirinya tertekan dan tidak dapat mengendalikan perubahan yang secara tidak sadar dialami oleh dirinya.
Tidak jarang depresi pagi bisa membuat seseorang yang sudah bangun ingin kembali ke ranjang tidurnya, bahkan ada yang merasa malas bergerak dari tempat tidurnya hingga hal itu mengganggu aktivitas-aktivitasnya di pagi hari.
Depresi pagi merupakan subtipe atau varian suasana hati dari gangguan depresi berat, dimana suasana hati seseorang akan merasakan gejala gejala depresi berat yang berubah-ubah tergantung datangnya waktu.
Ya, depresi bisa datang dalam diri seseorang kapanpun, entah itu pagi, siang, sore, hingga malam. Namun sesuai dengan namanya, depresi pagi akan menekan seseorang di waktu pagi hari.
Seseorang yang mengalami depresi pagi akan merasa putus asa dan menjalani hari dengan tidak kenal arah, apapun yang dilakukan oleh seseorang tersebut seperti dalam kondisi hampa serta merasakan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Bahkan, depresi ini membuat seseorang akan merasa ragu bahwa dirinya bisa melewati hari tersebut dengan perasaan yang tenang sepanjang hari.
Selain karena gejala depresi berat yang muncul dengan spontan, depresi pagi terjadi karena banyak hal yang bisa menjadi trigger atau pemicu. Mulai dari kesulitan tidur, tidur dalam waktu lama, perasaan gelisah dan sedih sebelum/setelah tidur, terlalu lelah setelah menjalani aktivitas seharian, hingga susah tidur karena tidak ingin menghadapi waktu pagi di hari lain/trauma dengan waktu pagi.
Seseorang mungkin ingin mengisi waktu istirahat tidurnya sebagai media relaksasi dan pemulihan energi, tetapi depresi pagi membuatnya semakin teraniaya. Hal ini jelas cukup bahaya karena selain memberi dampak negatif pada kesehatan mental dan kondisi psikologis seseorang, depresi pagi juga bisa mengganggu jalannya kinerja otak.