Dalam ilmu kewirausahaan, mahasiswa diberikan pembelajaran mengenai kewirausahaan sosial dan pemasaran sosial. Pembelajaran ini dikaitkan dengan usaha terakhir jika mahasiswa berperan diluar lingkungan pekerjaan sosial, yaitu menjadi wirausahawan sosial melewati usaha-usaha dan proses marketing sosial yang baik.
Tak lupa inti atau core dari jurusan kesos, yaitu ilmu sosial. Mahasiswa kesos mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai kondisi dan problematika sosial yang dialami oleh masyarakat dalam meraih kesejahteraan sosial, selain itu mahasiswa kesos juga belajar mengenai pemberdayaan masyarakat melalui berbagai praktik dan kebijakan sosial dengan berbagai langkah dan pemecahan solusi dengan penanganan dan pelayanan sosial yang komprehensif untuk membantu mensejahterakan seluruh masyarakat.
Pemecahan masalah dan pengembangan pelayanan sosial yang dianalisa mahasiswa kesos sebagai peranan pekerja sosial bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan, menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan, meningkatkan taraf hidup dan kesehatan, serta membenahi sistem sosial yang berkaitan dengan kebijakan politik dan hukum.
Beberapa studi pembelajaran mahasiswa kesos antara lain mempelajari : community development atau pengembangan masyarakat dan community organization atau pengorganisasian masyarakat (CO/CD), sosial case work dan sosial group work, analisa dan intervensi masalah sosial, gerakan sosial dan advokasi sosial, resolusi konflik, manajemen pelayanan kemanusiaan, modal sosial (social capital), HAM dan keadilan sosial, corporate social responsibility (CSR) dan lain sebagainya.
2. Lebih Banyak Praktek, Daripada Teori.
Yap, mahasiswa kesos memang dituntut lebih aktif dalam kegiatan di luar kelas/kampus sebagai bentuk praktek. Hal itu menjadi bagian penting dalam proses interaksi-interaksi dengan masyarakat secara langsung, serta mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi didalam lapisan masyarakat.
Mahasiswa kesos diberikan banyak kesempatan untuk turun langsung ke lapangan dengan berbagai model praktikum, dengan mempraktekan teori yang dipelajari di kelas dan diimplementasikan di lapangan secara langsung. Merasakan langsung problematika hidup masyarakat dan melakukan riset terkait dengan isu-isu sosial yang menjadi titik kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
Itulah yang menjadikan perbedaan mahasiswa kesos, dengan mahasiswa sosiologi. Jika mahasiswa sosiologi mengkaji permasalahan sosial melewati teori, maka mahasiswa kesos yang turun langsung mencari pemecahan masalah terhadap permasalahan sosial masyarakat.
3. Prospek Kerja yang Luas.
Lulusan kesejahteraan sosial akan mendapatkan predikat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) atau Sarjana Kesejahteraan Sosial (S.Kesos), setelah mahasiswa kesos menyelesaikan berbagai lika-liku perjalanannya dalam perkuliahan. Lulusan kesos banyak dibekali keahlian dan pengetahuan yang mumpuni, sebagai pedoman lulusannya mengembangkan sayapnya ke jenjang dunia pekerjaan.
Lazimnya, lulusan kesos diidentikan dalam sektor tenaga ahli sosial, jurusan kesos pada umumnya menanamkan mahasiswanya dalam sebagai peran pekerja sosial. Di mana pekerja sosial merupakan pekerjaan profesional yang dihubungkan untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial.