Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mental Block, Ketidakmampuan Diri Melawan Keraguan dalam Berpikir

3 Mei 2023   12:53 Diperbarui: 4 Mei 2023   17:51 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpikir adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh otak dalam memproses sebuah hal, untuk menjalankan fungsi produktivitasnya sebagai pendorong gerak manusia. 

Di dalam berfikir, seseorang akan mengembangkan ide dan gagasan yang ada dalam dirinya sebagai gambaran mengenai suatu objek ataupun kejadian.

Dengan berfikir, seseorang akan mengingat sesuatu, memutuskan sesuatu, menciptakan alasan, mempertimbangkan, dan mempertahankan suatu keputusan yang telah dibuatnya. 

Berfikir juga merupakan suatu aktivitas psikis yang dinilai penting bagi diri seseorang jika mendapati permasalah, maka berfikir berfungsi menjadi kerangka dalam mencari solusi sebagai pemecahan permasalahan.

Tak jarang berfikir dimaknai sebagai simbol representasi, dimana seseorang mendapatkan pemikiran baru yang dikembangkan lewat interaksi-interaksi yang terjadi dalam sebuah keadaan. 

Berfikir memberikan pengalaman bagi seseorang untuk mentransformasikan informasi, yang telah tersaji dalam sebuah memori dalam diri untuk menciptakan sebuah pola pikir.

Namun berfikir tidak hanya melulu dikaitkan dengan gambaran hal positif, tetapi juga terdapat gambaran negatif yang ikut mencampurinya sebagai suatu hambatan. Dimana hambatan tersebut menciptakan sebuah penghalang yang menyebabkan mental seseorang tidak bergerak optimal untuk berfikir kembali, salah satunya adalah gangguan mental block.

Pernahkah kalian secara tiba-tiba merasakan kebuntuan dalam berpikir? Atau kalian merasa ada suatu yang menghalangi kemampuanmu dalam berproduktivitas? Jangan-jangan kalian berada dalam kondisi mental block.

Lantas, apa sih itu mental block? Kenapa bisa disebut sebagai suatu hambatan berfikir? Kenapa mental block dianggap sebagai gangguan psikologis?

Mental block adalah suatu hambatan terhadap kondisi psikologis yang dialami seseorang, dimana gangguan itu menyebabkan penderitanya merasa terhambat dalam menyelesaikan aktivitas-aktivitas pentingnya. Bahkan secara tidak sadar, hambatan tersebut membuat seseorang meninggalkan kegiatan produktifnya karena ketidakfokusan dalam berfikir.

Sumber Image : Free Adobe Stock Image
Sumber Image : Free Adobe Stock Image
Mental block menyebabkan otak memikirkan ketidakmampuan dalam memberi akses kepada diri seseorang untuk berfikir kreatif, serta menjadi penghalang dalam proses mencapai kesuksesan. Akibatnya, kinerja seseorang dalam berfikir menjadi kurang jernih dalam mengolah sebuah ingatan atau memori sebagai suatu informasi.

Mental dan pola pikir seseorang yang mengalami gangguan mental block akan kehilangan banyak kesempatan, sebagai bentuk keyakinan dasar seseorang memahami suatu aspek dalam kehidupannya. 

Kondisi otak akan melakukan penolakan terhadap pemikiran dan kegiatan berfikir secara sementara, yang membuat seseorang bekerja dan beraktivitas lebih lambat dari kondisi normal biasanya.

Gangguan ini juga menyebabkan suatu individu berada dalam zona keraguan, zona dimana seseorang mengalami ketidakmampuan dan ketidakyakinan dalam memproses pemikirannya terhadap sesuatu hal yang membuat dirinya merasa tidak bisa beranjak (stuck) dari zona nyamannya. Jika hal ini terjadi, bisa jadi kondisi tersebut menyebabkan potensi seseorang tidak bisa  berkembang alias disitu-situ saja.

Zona nyaman mengakibatkan seseorang berusaha terlihat bahagia, meskipun hal itu dibentuk sebagai alasan memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja di mata orang lain. Dan perlu disadari, bahwa kondisi itu justru akan menyebabkan kesehatan mental mengalami gangguan.

Mental block bagaikan situasi emosional yang tersimpan dalam pikiran alam bawah sadar, dan dibeberapa situasi mental block bahkan dianggap tidak ada. Meskipun sering dianggap tidak ada, mental block akan memasuki pola pikir seseorang untuk berfikir skeptis dengan mempertanyakan dan mencurigai segala sesuatu yang dirasa tidak pasti dari aspek kehidupan diri seseorang.

Antara SELF DOUBT, INDECISION, dan COMPARISON

Salah satu faktor yang sangat menghambat mental berfikir adalah keraguan pada diri sendiri atau SELF DOUBT, akan muncul ketidakpastian - ketidakpastian dalam berfikir yang akan menggoyahkan keyakinan seseorang dalam mencapai tujuannya. 

Seseorang yang mengalami keraguan diri akan merasa cemas dan gugup ketika sesuatu hal tidak terjadi sesuai harapannya, yang menyebabkan diri seseorang akan terus merasa takut bahwa kehidupannya akan terus dipengaruhi oleh hal negatif.

Rasa ragu memang normal dialami oleh semua manusia, namun keraguan itu berbeda dengan self doubt. Dimana self doubt akan memberikan perasaan tidak aman dan ketidakyakinan pada situasi-situasi tertentu yang bersifat penting dalam kehidupan seseorang. Hal itu menyebabkan seseorang merubah tindakan dan keputusannya dalam sekejap, padahal tindakan sebelumnya telah difikirkan jauh-jauh hari.

Kemudian mental yang terhalangi hambatan akan membuat proses berfikir mengalami ketidaktegasan, hal ini menjadi pengaruh yang menyebabkan seseorang akan sulit mengambil sebuah keputusan atau INDECISION. Pada keadan ini, seseorang akan bersimpangan dengan berbagai kondisi yang mengharuskannya mengambil keputusan.

Namun, seseorang yang menderita mental block akan menghadapi berbagai macam permasalahan dan kesulitan dalam proses pengambilan keputusan. Keadaan itu terjadi akibat dari kebimbangan yang terus menggerogoti pemikiran seseorang.

Pada akhirnya, kebimbangan tersebut menciptakan rasa skeptis dalam diri. Seseorang akan terus mempertanyakan dan kurang percaya terhadap suatu keputusan yang diambilnya. Bukan hanya tidak percaya kepada diri sendiri, rasa skeptis ini juga menyebabkan kecenderungan seseorang untuk tidak percaya pada orang lain.

Mental block juga menyeret diri seseorang untuk tidak puas terhadap dirinya, dan melihat orang lain sebagai orang yang lebih berharga dibandingkan dengan dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan seseorang akan terus membandingkan dirinya dengan keadaan orang lain atau COMPARISON, yang didasari oleh rasa keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik seperti orang yang dibandingkan.

Perasaan tidak puas menciptakan kondisi pesimis dalam diri seseorang, yang akan menganggap dirinya sebagai individu yang gagal dibandingkan dengan kesuksesan orang lain. 

Seseorang akan terus mencari validasi diri atau kemampuan diri, yang menyebabkan dirinya terus mencari sosok pembanding dari setiap tingkatan didalam kehidupannya.

Ketika proses pembandingan itu terjadi, seseorang akan berusaha menyamakan aktivitasnya dengan aktivitas orang lain yang dibandingkannya, meskipun aktivitas itu menyebabkannya menjadi multitasking. 

Sebenarnya multitasking yang dilakukan dengan paksaan adalah hal yang tidak baik, karena keadaan tersebut menuntut otak berfikir untuk menyelesaikan beberapa aktivitas atau pekerjaan dalam suatu waktu sekaligus.

Alih-alih bisa memberikan dampak baik, multitasking yang dipaksakan akan membuat seseorang merasa lelah dan stress. Tubuh seseorang akan dipaksa berpindah dari tugas satu ke tugas yang lain, yang menyebabkan banyak menguras energi dan konsentrasi berfikir.

Mental block harus dijauhi dan ditinggalkan, berikut beberapa cara untuk melepaskan diri dari kondisi mental block:

1. Fokus kepada diri sendiri, keadaan seseorang untuk memilih fokus pada diri sendiri bukanlah tindakan egois. Fokus merupakan bagian dari mencintai diri sendiri (Self Love), yang membuat seseorang sadar terhadap suatu kebutuhan, kondisi emosional, dan proses berfikirnya.

2. Selalu berfikir optimis, mental yang terhalang akan menyebabkan pesimisme berkembang dalam diri seseorang. Untuk melawan rasa pesimis tersebut, diperlukan optimisme untuk meningkatkan keyakinan seseorang dalam segala sesuatu yang dinilai akan lebih baik.

3. Mengenali tanda-tanda gangguan psikologis, pribadi yang baik adalah pribadi yang memperhatikan kondisi mentalnya. Karena permasalahan seseorang bukan hanya permasalahan fisik, namun juga mental. Dengan mengenali tanda gangguan psikologis, seseorang akan tersadar bahwa dirinya berada dalam zona merah, baik itu stress, depresi, anxiety, skizofrenia, dan sebagainya.

4. Jangan memendam perasaan emosi, mengendalikan emosi merupakan proses yang sangat melelahkan bagi penderita gangguan psikologis. Carilah tempat bercerita untuk melepas rasa emosi dalam diri, baik itu dengan keluarga, sahabat, atau teman terdekat.

5. Memaafkan kesalahan diri, lupakan kejadian dan keadaan buruk dimasa lampau secara perlahan. Berusahalah mencoba untuk menerima segala sesuatu yang sudah terjadi pada diri dengan menerima takdir.

Pada dasarnya, mental block adalah sebuah kondisi yang harus kita lawan. Karena beberapa orang yang tidak paham tentang mental block akan cenderung sensitif dan mudah tersinggung. Hal ini tentu menyebabkan mental kita menjadi buruk, karena mental block mendorong otak untuk berfikir mengenai sugesti negatif.

Kita akan mudah merasa tertekan dalam melakukan suatu aktivitas, jika mental kita mengalami gangguan. Ketika tertekan kita akan sulit berfikir, dan hal itu mengakibatkan jalan kita menuju kesuksesan akan mengalami penghambatan.

Lawan ketidakmampuan dan keraguan dalam diri dengan pola pikir yang positif, dan mencobalah menghindari sesuatu hal yang berbau mengeluh. Berusaha jujur dengan dirimu sendiri, sebagai cara untuk menghilangkan keraguan dalam hati dan pikiran.

Jika mengalami kegagalan bukan menyerah solusinya, melainkan mengubah pola pikir yang tepat untuk memunculkan pemikiran baru. Hal itu bisa saja terbukti mengurangi rasa takut atas kegagalan, adanya kegagalan dijadikan sebagai suatu pelajaran bukan sebagai ketakutan, keraguan, ataupun ketidakmampuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun