Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inner Child, Sebuah Gambaran Emosional di Masa Lalu

8 April 2023   13:13 Diperbarui: 8 April 2023   13:18 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inner Child, Sumber Image : Free Adobe Stock Images 

Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka

  • Berdamai dengan permasalahan masa lalu. Berdamai dengan inner child menjadi suatu hal yang penting, menerima kenyataan bahwa dirinya pernah mengalami luka trauma di masa lampau akan membuat seseorang dapat mengenali dirinya secara baik.
  • Mencari dukungan ke orang lain. Curhat bisa menjadi solusi untuk menghalau rasa trauma, apalagi jika dilakukan dengan mencurahkan isi hati ke orang yang dipercayai. Kemudian ada alternatif pergi ke psikiater, untuk membantu seseorang mencari dan melihat masalah dari suatu sudut pandang yang berbeda.
  • Lebih memperhatikan diri sendiri (self-care). Kita kadang membahagiakan orang lain, dan malah lupa untuk membahagiakan diri sendiri. Dengan memperhatikan diri, kita dapat meningkatkan kepercayaan diri kita. Dan jika kepercayaan diri itu meningkat, maka kesehatan mental kita dapat terkontrol ke arah yang lebih baik.

Kita harus paham, bahwa didalam diri kita masih mempunyai jiwa kanak-kanak yang akan selalu ada dalam diri kita. Pengalaman dan peristiwa di masa lalu adalah guru terbaik yang memberikan banyak pelajaran-pelajaran berharga bagi diri seseorang. Dan hal yang dapat mengatasi jiwa kekanak-kanakan yang ada di dalam diri seseorang adalah menyadari keberadaan inner child yang harus diperhatikan.

Berdamai dengan inner child adalah upaya terbaik untuk menyatukan diri kita di masa lalu dengan diri kita di saat ini dan masa yang akan datang. Menyembunyikan luka batin hanya akan membuat kita selalu merasa putus asa, yang mengakibatkan diri kita akan selalu merasa sendirian.

Memang, menyembuhkan luka dan trauma dari inner child merupakan proses yang panjang, bukan merupakan proses yang bisa dirasakan dalam waktu sekejap. Niatnya datang dari diri kita sendiri, tanpa niat, seberapapun banyaknya usaha kita berdamai dengan inner child tidak akan mengubah keadaan alias sia-sia saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun