Untuk menggapai mimpi, pasti diri seseorang harus dibekali oleh mindset atau pola pikir, sebagai cara diri kita untuk berfikir dalam menghadapi suatu keadaan hidup.
Kita tahu bahwa pola pikir adalah sesuatu yang dapat kita yakini, dengan keyakinan itu kemudian kita berfikir untuk menentukan apa yang sedang kita harapkan, apa yang kita strategikan, dan bagaimana kita akan menggapai mimpi kita.
Mungkin, sebagian dari kita telah mengetahui tentang Fixed Mindset dan Growth Mindset. Keduanya adalah istilah yang dikenalkan oleh psikolog terkenal dari Stanford University, yaitu Carol Dweck.
Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa keyakinan seseorang akan saling memiliki perbedaan dan seseorang tersebut akan lebih percaya kepada karakternya sendiri.
Hal itu membuat mindset atau pola pikir juga memiliki perbedaan yang mengakibatkan 2 istilah itu : Fixed Mindset dan Growth Mindset, bisa dibilang keduanya akan saling berseberangan.
Fixed Mindset
Fixed Mindset adalah pola pikir yang menetap atau stagnan dalam diri seseorang, yang berfikir bahwa bakat dan kecerdasannya dianggap tidak akan bisa dikembangkan atau diubah sama sekali.
Mereka yang memiliki pola pikir ini akan berfikir bahwa mereka menganggap bahwa sudah tidak ada ruang berkembang bagi dirinya, dan mereka akan merasa cukup dengan kapasitas diri yang dirasakannya saat itu.
Hal ini sebenarnya bersifat bahaya, karena bisa membuat seseorang menjadi gampang menyerah, gampang untuk memikirkan kegagalan dan ketidakmampuan yang menyebabkan kebahagiaan mereka akan berada dalam zona stagnan alias disitu-situ saja.
Seseorang yang memiliki Fixed Mindset memiliki kepercayaan bahwa kapasitas dirinya sudah ditentukan sejak mereka lahir, jadi sebesar apapun mereka berusaha tidak akan membuat kapasitas dirinya berubah.
Mereka akan berfikir bahwa kebahagiaan dan kegagalan adalah sebuah takdir yang sudah digariskan, sehingga mereka seringkali menghindarkan diri dari kegiatan atau hal-hal yang memiliki berbagai resiko.