Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

People Pleaser, Sulitnya Berkata "Tidak"

27 Maret 2023   08:29 Diperbarui: 31 Maret 2023   09:06 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih People Pleaser? Kenapa sih kok bisa dikatakan dengan sebutan manusia tanpa kata "Tidak"? Jadi heran. People Pleaser adalah individu atau seseorang yang lebih mengutamakan orang lain dibandingkan diri sendiri, walaupun kepentingan atau kegiatan itu bisa saja merugikan dirinya sendiri. Seseorang itu pasti akan melakukan beberapa usaha untuk menjalankan sesuatu dan mengutarakan sesuatu, yang akan membuat orang lain senang dan bahagia. Bahkan, ketika hal yang dilakukan bertentangan dengan pemikirannya, seseorang tersebut akan tetap melakukan sesuatu, agar orang lain tersebut tidak merasakan kekecewaan.

Kondisi seperti ini bisa terjadi di semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang lanjut usia. Rasa tidak enakan (enggak enakan) menjadi salah satu problem, dimana seseorang itu memiliki kepribadian people pleaser. Meskipun banyak menguras energi, banyak menguras waktu, kondisi emosional, stress, serta perasaan cemas, hal itu bukan menjadi penghalang untuk bertindak secara berlebihan dalam menyenangkan orang lain. Urusan diri sendiri pikiran belakang, yang penting tidak menolak keinginan orang lain.

Penyebab dari seseorang yang mengalami people pleaser adalah rasa cemas dan takut akan datangnya suatu masalah atau konflik dengan orang lain, yang keinginannya tidak dipenuhi. Kepercayaan diri yang rendah menjadi faktor, yang menyebabkan seseorang itu lebih mengorbankan sesuatu hal pada orang lain. Bahkan, jika dirasa gagal menyenangkan dan membahagiakan orang lain, seseorang tersebut akan merasa frustrasi. Kondisi mental yang tidak baik, menyebabkan seseorang sulit untuk mengenali dirinya sendiri.

Ada banyak tanda dan contoh yang menjadi tanda, bahwa seseorang mengalami kondisi people pleaser, namun penulis akan menjelaskan 3 tanda saja, yaitu Sulitnya Berkata "Tidak", Takut Menyakiti Perasaan Orang Lain, dan Manusia Seribu "Maaf".

  • Sulitnya Berkata "Tidak".

"Nggak (tidak) apa-apa kok, aku tidak repot, nanti biar ku kerjain sendiri saja tugas kelompok ini, kamu kan lagi sibuk di Organisasi Himpunan, kamu sama dekali ga merepotkan kok !!".

Seseorang yang mengalami people pleaser, seringkali tidak bisa menolak, tidak bisa melawan, mengancam dan tidak bisa melihat orang lain kesulitan, padahal dirinya sendiri sedang kesulitan. Sulit rasanya, melontarkan kata "tidak" untuk orang lain. Karena bila kalimat itu terlontar, seseorang itu takut bahwa orang lain marah, menggunjingnya, dan memusuhinya. Memang people pleaser, kamu ini manusia tanpa kata "Tidak" ya !!

  • Takut Menyakiti Perasaan Orang Lain.

"Si B kalo gak ku bantu gimana ya? Soalnya Si A udah aku bantuin. Tapi kerjaanku sendiri belum ku kerjain sh, gimana dong ini?"

Seseorang people pleaser akan selalu khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain kepadanya. Mereka takut jika pandangan orang lain akan bersifat buruk, jika ia menolak keinginan dan pendapat orang lain tersebut. Pada akhirnya, mereka akan berpura-pura setuju pada pendapat orang lain. Mereka akan selalu berkata "Iya" untuk menyetujui, padahal sebenarnya mereka tidak sependapat dengan orang lain itu.

  • Manusia Seribu "Maaf".

"Maaf ya, sorry, maaf banget"

Meminta maaf itu memang baik, tapi jika bukan kesalahan kita, bagaimana? Seseorang people pleaser akan selalu dalam kondisi siap untuk disalahkan, meskipun kesalahan itu datang dari orang lain. Takut untuk dibenci, takut untuk dimusuhi mengakibatkan seseorang berasa di antara 1 (satu) pilihan saja, yaitu mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun