Mohon tunggu...
ahmad dzaky dagna
ahmad dzaky dagna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Statistika STIS

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kejutan Awal Tahun : PPN Ketok Palu, Cek Seberapa Siap Generasi KIta Untuk Maju

11 Januari 2025   19:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akhir tahun 2024, masyarakat lagi-lagi dikejutkan dengan kebijakan PPN yang dicanangkan naik di tahun 2025. Pasalnya, kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen membuat masyarakat kian risau. Di tengah realita tingginya biaya hidup dan rendahnya upah minimum, kenaikan tarif pajak seolah memberikan bayang-bayang gelap yang menambah kegelisahan masyarakat. Akan tetapi, apa yang bisa dilakukan rakyat ketika pemerintah sudah mengetuk palu?

Kondisi Perekonomian Indonesia 2021-2023

Dilansir dari Badan Pusat Statistik, kondisi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pertumbuhan produksi barang dan jasa dalam selang waktu tertentu, atau lebih dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Realitanya, PDB Indonesia dari tahun 2021 sampai 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 1.61 persen, tetapi justru mengalami penurunan sebesar 0.26 persen di tahun 2023 (BPS, 2024). Lalu, apa pengaruhnya?

Lapangan Usaha yang Terdampak dan Pengaruhnya pada Konsumsi Rumah Tangga

Penurunan angka PDB tahun 2023 menunjukkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi di beberapa lapangan usaha yang memberi dampak cukup besar bagi Indonesia. Salah satunya adalah sektor perdagangan yang berkaitan secara langsung dengan konsumsi rumah tangga. Faktanya, pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 53.18 persen terhadap pertumbuhan PDB di tahun 2023 (BPS, 2024). Naiknya tarif pajak tentu dapat menurunkan tingkat konsumsi rumah tangga serta kerisauan generasi saat ini akan pengeluaran yang lebih tinggi.

Kacamata Generasi Sandwich: Terhimpit di Antara Dua Roti yang Menekan

Generasi sandwich merujuk pada generasi yang berada pada posisi terhimpit di antara dua generasi berbeda, yaitu berada di antara orang tua yang mulai menua dan di sisi lain, keberadaan anak-anak mereka, ataupun saudara yang masih membutuhkan bantuan (Miller dalam Khalil & Santoso, 2022). Besarnya beban yang ditanggung membuat mental generasi sandwich dipertanyakan, tulang punggung keluarga, menghidupi diri sendiri, dan besar pengeluaran dapat berpengaruh pada naiknya level stres, penurunan kesehatan, dan keseimbangan hidup. Kebijakan kenaikan tarif PPN ini tentunya akan membebani orang-orang dari kalangan menengah ke bawah di generasi ini. Jika kenaikan tarif PPN saja membuat mental generasi sandwich dipertanyakan, bukankah kualitas SDM bisa terpengaruh?

Kejutan di Awal Tahun, PPN Direvisi Masyarakat Tidak Jadi Merugi

Di awal tahun, masyarakat rayakan kejutan yang tak disangka-sangka, kebijakan PPN tidak jadi naik! Lihat postingan Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani Indrawati @smindrawati berikut

instagram : @smindrawati
instagram : @smindrawati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun