Tokoh-Tokoh Filsafat Bahasa

• Ferdinand De Saussure

Ferdinand De Saussure dilahirkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 26 November 1857. Ia mempelajari bahasa Latin, Sansekerta, dan bahasa Yunani Kuno. Kemudian pada tahun 1876, ia mulai bekerja di Universitas Leipzig.

Tidak hanya itu, tepatnya pada tahun 1880, Ferdinand De Saussure meraih gelar doktor di Universitas Leipzig dan diangkat menjadi profesor pada tahun 1892 serta pada tahun 1907, ia berhasil membuka kursus linguistik umum.

Ia adalah seorang ilmuan ahli di bidang linguistik, bukan hanya itu saja ia juga terkenal dengan teori awal mula tanda dan bahasa itu ada atau bisa disebut dengan teori Strukturalisme.

Strukturalisme Saussure adalah teori klasik yang mana muncul sebelum pemikirannya tentang tanda dan bahasa muncul, jadi bisa dikatakan bahwa semiotika yaitu ilmu yang membahas mengenai tanda dan linguistik yaitu ilmu yang membahas tentang bahasa sebagai objek kajiannya.

Saussure sudah menyebutkan bahwa teori strukturalismenya lah yang memulai itu semua. Gagasan yang paling mendasar dari Ferdinand De Saussure tentang strukturalisme, yaitu diakronis dan sinkronis, language dan parole, sigmantik dan paradigmatik, serta penanda dan petanda.

• Levi Strauss

Claude Levi-Strauss lahir di Brussles, Belgia pada tanggal 28 November 1908. Kemudian ia masuk ke Fakultas Hukum Paris dan belajar filsafat di Universitas Sorbone pada tahun 1927.

Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi pengajar di Sao Paulo Brazil dan melakukan ekspedisi ke daerah-daerah pedalaman di Brazil pada tahun 1935. Dari itu lah ia akhirnya berhasil menghasilkan sebuah buku yang menjadi pusat penting di bidang antropologi.

Teori strukturalisme oleh Claude Lvi-Strauss adalah pendekatan penting dalam antropologi dan ilmu sosial yang berkembang pada abad ke-20. Teori ini berfokus pada pemahaman bahwa budaya dan masyarakat manusia memiliki struktur yang mendasar, penting, dan tugas utama ilmu sosial adalah untuk mengidentifikasi apa saja yang ada dalam kehidupan sosial. Levi Strauss melalui budaya sebagai sebuah sistem yang ada simbol didalamnya yang memungkinkan manusia untuk memberikan makna khusus pada dunia di sekitar mereka.

Teori ini memiliki pengaruh besar dalam antropologi strukturalis, dan karyanya yang terkenal adalah "The Structural Study of Myth" (1955) dan "Tristes Tropiques" (1955).

• George Moore

George Edward Moore dilahirkan di Upper Norwood, London pada tahun 1873. Kemudian ia dididik di sekolah tinggi Dulwich dan menghadiri Trinity College Cambridge untuk belajar ilmu moral klasik pada tahun 1892.

George Edward Moore melanjutkan untuk menjabat di University of Cambridge filsafat mental dan logika lalu ia meninggal pada tanggal 24 Oktober 1958.

Teori Moore yang terkenal menentang helegialisme ialah teori mengenai etika dan epistimologi. Yang paling mendasari pada teori moore ini bahwasannya semua tidak bisa disandarkan pada naturalism atau segala sesuatu yang ada di dunia ini bukan dari suatu sistem yang membentuknya akan tetapi bahasa sendiri memiliki konsep di setiap maknanya.

Salah satu kontribusi Moore yang paling terkenal dalam filsafat bahasa adalah ideanya tentang analisis konsep. Moore percaya bahwa filsafat memiliki tugas untuk menganalisis konsep-konsep dalam bahasa dan menjernihkan penggunaan kata-kata dalam argumen filosofis.

Dalam hal ini, dia bertentangan dengan para filosof kontinental seperti Wittgenstein yang berpendapat bahwa bahasa dan konsep harus dilihat sebagai bagian dari permainan bahasa atau praktik bahasa yang lebih luas. Dia mengatakan bahwa setiap kata yang terucap dan memiliki makna pasti mempunyai akar atau satuan terkecil dari kata atau biasa kita sebut dengan satuan terkecil bahasa atau morfem.

• Bertrand Rusell

Bertrand Rusell lahir di Trellech, Monmouthshire, Britania Raya pada tanggal 18 Mei 1872. Pendidikannya bermula dari seorang matematikawan atau ahli dibidang matematika dan menumbang beberapa karya.

Pemikiran filsafat atomisme logis Bertrand Russel bermula dari serangkaian ceramahnya, yang kemudian beredar dalam bentuk artikel yang dimuat dalam majalah Monist pada tahun 1918 dan 1919. Lalu, kumpulan artikel itu diterbitkan sebagai buku dengan judul Logic and Knowledge.

Teori Atomisme Rusell terkenal sejak teorinya sangat mempengaruhi filsuf pada zamannya karena mengejutkan dunia filsafat bahasa pada saat itu karena teorinya yang sangat bagus dan unik.

Dia berpendapat bahwa segala aspek unsur benda yang ada di dunia ini terbentuk dari sistem satuan yang sangat kecil yang bernama atom. Menurut Russell, pengetahuan kita tentang dunia terdiri dari atom-atom pengalaman yang merupakan pengalaman mental pribadi dan dasar yang tidak dapat dipecah lebih lanjut. Atom-atom pengalaman ini adalah entitas dasar yang membentuk dasar dari konstruksi pengetahuan kita. Pengetahuan kita tentang dunia fisik, seperti objek luar dan peristiwa luar, dikonstruksi melalui penggabungan, abstraksi, dan organisasi atom-atom pengalaman ini.

• Ludwig Wittgenstein

Ludwig Josef Johann Wittgenstein lahir di Wina, Austria-Hungaria pada 26 April 1889. Berawal menjadi seorang murid dari Betrand Russell, beliau adalah seorang filsuf terkenal di Universitas Cambridge. Kemudian Wittgenstein mengajar di Trinity College, Cambridge.

Menurutnya bahwa sebuah bahasa itu memiliki keteraturan pada sistem yang membentuknya mulai dari tata kaidah kebahasaan hingga makna yang dihasilkan dari kata tersebut dan juga Wittgenstein menganggap bahasa sebagai permainan bahasa yang kompleks. Dia menekankan penggunaan bahasa dalam konteks praktis dan sesuai dengan situasi yang ada. "Tractatus Logico-Philosophicus" oleh Ludwig Wittgenstein (1921). Dia juga berpendapat bahwasannya segala sesuatu yang tidak bisa disebutkan atau tidak bisa digambarkan itu harus ditanggapi dengan diam karena hal yang tidak bisa disebutkan berarti belum ada makna didalamnya. Karena ia menganggap semua apa yang kita tau dan kita sebut semuanya harus melewati fase yang bernama logis.