Mohon tunggu...
Ahmad Dharmawan
Ahmad Dharmawan Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

NIM : 55523110003 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi Perpajakan | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesepakatan Bersama: Dalam Pencarian Kesetaraan

13 Oktober 2024   16:51 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam menara kaca, kapitalisme berdiri megah

Dengan senyumnya yang angkuh tanpa lelah

sombong melangkah diatas tubuh yang resah

Mengabaikan jeritan rakyat, seolah tak bersalah

"Pajak, oh pajak, itu beban yang berat"

Kata mereka sambil menghitung laba di Pulau yang cerah bagaikan surga

Menikmati hembusan angin segar yang menari di atas meja

Sementara rakyat lain sedang berjuang dalam derita.

Ketidakadilan semakin membakar lara

Terdengar suara dunia mulai muncul berbicara

Berkata kepadanya bahwa keadilan tidak boleh sirna

Di mana semua setara, tanpa warna dan rupa

Fritanke.no
Fritanke.no

Dunia berkumpul dalam ruang bertukar pandangan

"Keadilan sebagai Kesetaraan..." suara Rawls Bergelegar dipenjuru ruangan

Dunia membentuk kesepahaman dan saling berjabat tangan

Menandai kesepakatan, untuk mencapai kesetaraan

Google Search
Google Search

Pajak harus ditegakkan, di mana usaha dijalankan,

Agar semua berkontribusi, dalam setiap pembangunan.

Kesepakatan yang telah dibangun, menitipkan harapan kaum yang tak diuntungkan

Walaupun nyatanya, tidak semua pihak dapat disenangkan

Marilah kita buka tirai ini bersama, dan lihatlah kenyataan,

Kapitalisme harus berubah, demi keadilan yang nyata dan setara.

Dengan suara bersama, kita bisa mengubah dunia

Agar semua bisa berdiri, di atas hak yang sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun