Konteks Sosial dan Pendidikan Akhlak : Membangun Kesadaran Moral
Seperti kita ketahui pendidikan akhlak merupakan hal yang penting dan tak boleh luput dari pandangan kita yang mana pendidikan akhlak juga memiliki peran penting dalam  konteks bersosialosasi dengan sesama manusia dalam membangun kesadaran moral individu dalam bermasyarakat. Pendidikan akhlak tidak hanya mengajarkan tentang norma-norma dan juga nilai-nilai moral, tetapi juga mengajarkan tentang bagaimana cara membentuk karater dan pribadi yang baik. Dalam kehidupan bermasyarakat tantangan terhadap nilai-nilai moral kian meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga butuh perhatian yang lebih terhadap pendidikan akhlak. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting dalam pendidikan akhlak demi menciptakan individu yang baik dan memiliki kesadaran moral yang tinggi. Melalui interaksi sosial dan penguatan nilai-nilai positif, individu diharapkan dapat menginternalisasi etika dan moralitas yang diperlukan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Dengan demikian, konteks sosial yang mendukung pendidikan akhlak dapat memperkuat kesadaran moral dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan karakter generasi masa depan.
Konteks Sosial
Konteks sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah profesi, jabatan, suku, lingkungan masyarakat dan sebagainya, dengan kata lain konteks sosial merupakan suatu hubungan yang berkaitan dengan keadaan sosial atau masyarakat. Yang mana konteks sosial merujuk pada lingkungan dimana individu tumbuh dan berinteraksi, yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam konteks ini pendidikan akhlak menjadi sangat penting untuk membentuk karakter individu. Pendidikan akhlak yang efektif harus mempertimbangkan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, sehingga individu dapat belajar untuk beradaptasi dan berkontribusi secara positif.
Â
Peran Keluarga
Keluarga merupakan unit dasar sosial terkecil di masyarakat yang menentukan suatu kelompok masyarakat menjad ikelompok yang kuat, yang berdampak pula pada suatu bangsa dan negara yang kuat. Dengan kata lain, keluarga merupakan tulang punggung bangsa. Dalam Pendidikan akhlak keluarga juga memiliki peran penting dalam mendidik individu agar menjadi individu yang sadar akan nilai-nilai norma dan juga moral. Melalui pola asuh dan contoh yang diberikan oleh orang tua, anak dapat belajar tentang nilai-nilai dasar seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab. Komunikasi yang terbuka dan pembelajaran berbasis pengalaman di dalam keluarga dapat memperkuat kesadaran moral anak.
Â
Peran Sekolah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sekolah adalah lembaga atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah juga dapat diartikan sebagai waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran. Bukan hanya pembelajaran secara akademis yang di sajikan tetapi sekolah juga menyajikan pembelajaran terhadap nilai-nilai akhlak atau moral dan juga nilai-nilai spritual, di dalam lingkungan sekolah guru yang menjadi tokoh utama dalam membentuk karakter individu siswa agar menjadi individu yang berahlak baik dan memiliki kesadaran akan nilai-nilai moral.
Â
Peran Masyarakat
Tidak hanya keluarga dan sekolah yang memiliki peran didalam pendidikan akhlak tetapi masyarakat juga memiliki peran yang tak kalah penting didalam pendidikan akhlak. Karena pendidikan akhlak dalam islam erat kaitannya dengan islam dengan sudut pandang yang menjadikan keberagaman suatu yang dihargai dan diintegrasikan dalam kehidupan masyarakat.Lingkungan masyarakat yang mendukung, seperti komunitas dan organisasi sosial, dapat berkontribusi dalam pendidikan akhlak. Program-program yang mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati dapat membantu individu untuk memahami pentingnya tanggung jawab sosial. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi ruang yang mendukung proses pengembangan moral individu.
Â
Tantangan Terhadap Pendidikan Akhlak
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi tantangan terhadap pendidikan akhlak semakin rumit dan kompleks. Masuknya budaya barat atau budaya asing juga merupakan salah satu faktor yang dapat mepengaruhi nilai-nilai moral. Yang mana masuknya budaya barat atau budaya asing memberikan dampak positif dan juga negatif, contoh dari Pengaruh budaya luar yang memberikan dampak positif, seperti peningkatan pengetahuan, kreativitas, dan toleransi terhadap perbedaan budaya. Namun masuknya budaya luar juga memiliki dampak negatifnya, Salah satu contohnya adalah meningkatnya penggunaan narkoba, seks bebas, dan kekerasan yang didorong oleh budaya luar yang mengeksploitasi nilai-nilai hedonisme dan konsumerisme. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pendidikan akhlak yang adaptif dan relevan dengan perubahan zaman, serta mengedepankan dialog yang konstruktif untuk mendiskusikan isu-isu moral yang aktual.
Â
Kesimpulan
Pendidikan akhlak memainkan peran sentral dalam membangun karakter individu dan masyarakat. Pada zaman sekarang yaitu era globalisasi Pendidikan akhlak menjadi sorotan  utama yang tak boleh luput dari pandangan kita dalam menghadapi tantangan sosial. Kesadaran moral adalah kemampuan individu dalam menentukan antara baik dan buruk suatu prilaku melalui nilai-nilai prinsip moral. Dalam konteks sosial yang terus berubah-ubah dengan perubahan zaman dan kemajuan teknologi, tantangan terhadap pendidikan akhlak semakin rumit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari tahu lebih mendalam bagaimana pendidikan akhlak dapat membantu kesadarn moral terhadap setiap individu.
Di buat oleh : Acmad Dewa Raja Saputra
Dosen Pengampuh : Dr. Hamidullah Mahmud, M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H