Mohon tunggu...
A. Mujahid Hablillah
A. Mujahid Hablillah Mohon Tunggu... -

Bersandar di bahu media...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Memperbanyak Istighfar

22 Februari 2016   19:49 Diperbarui: 22 Februari 2016   20:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita berfikir bahwa apa yang kita peroleh dalam kehidupan ini adalah karena usaha yang kita lakukan padahal Allah telah menginformasikan kepada kita dengan kalimat yang begitu indah di dalam Al Qur an:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi….. Kalimat tersebut adalah kalimat yang menyentak kesadaran kita bahwa sesungguhnya yang mengurusi kehidupan kita adalah bukan kita sendiri, apapun yang terjadi pada diri kita maka hal tersebut terjadi karena kehendak Allah. Allah selalu menginginkan kebaikan namun ketika kita melakukan keburukan maka kita pantas menerima konsekwensi yang telah ditetapkan oleh Allah untuk diri kita.

Namun tidak sedikit dari kita yang berkeyakinan bahwa apa yang kita peroleh adalah hasil jerih payah kita sendiri tanpa keterlibatan Allah. Seolah Allah berada jauh dari apa yang kita usahakan dan Allah tidak mencampuri segala urusan yang kita kerjakan. Pemahaman seperti ini jelas keliru dan berlawanan dengan ayat-ayat Allah di atas.

Kita sebenarnya tidak mempunyai kekuatan apapun untuk mengendalikan apa yang terjadi di sekeliling kita bahkan sesutau yang terdapat dalam diri kita sendiri. Misal aliran darah yang mengalir dan membawa makanan untuk organ tubuh dalam tubuh kita, apakah kita yang mengatur?? Angin yang berhembus dan menerpa wajah kita, apakah kita yang mengatur?? Detak jantung kita apakah kita yang mengatur? Tentu kita tidak mempunyai kesanggupan untuk mengaturnya. Pun demikian pertemuan demi pertemuan dengan orang lain, baik yang direncanakan ataupu yang tidak maka sesungguhnya itu semua terjadi karena Allah lah yang mengatur. Allah lah yang menggerakkan hati setiap makhluknya untuk melakukan kebaikan.

Orang-orang yang mengatakan bahwa keberhasilan yang diperoleh dalam kehidupannya adalah karena ia telah bekerja keras sia ng dan malam, banting tulang dan itu semua terjadi karena kehendaknya maka orang tersebut termasuk ke dalam kategori “orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan sesungguhnya. Sebagaimana Allah firmankan dalam  surah Al Hajj ayat ke 74.

“Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahakuasa.” (al-Hajj: 74)

Oleh karena itu, mari kita bangun sebuah pemahaman tentang hidup dan kehidupan kepada putra-putri kita, teman-teman kita, saudara-saudara kita bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Berkehendak dan Maha Kuasa atas diri kita.

“Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (ath-Thalaaq: 12)

Kita harus tanamkan kepada anak-anak kita akan kekuasaan Allah SWT sehingga iman mereka tidak mudah goyang di era yang sudah semakin mengerikan ini. Untuk meningkatkan iman kita dan anak-anak kita…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun