Mohon tunggu...
Ahmad Yusuf
Ahmad Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Kuli tinta Mediaqu.id Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @Borneomucil,@Ahmad Yusuf FB Ahmad Yusuf

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Balikpapan, dari Kota Kecil ke Ibu Kota Negara

26 Oktober 2024   22:24 Diperbarui: 27 Oktober 2024   00:10 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BALIKPAPAN, kota kelahiranku, adalah tempat yang mengukir banyak kenangan di hati dan pikiranku. 44 tahun yang lalu, aku lahir di Gunung Sari, sebuah daerah yang penuh dengan cerita masa kecil yang tak terlupakan. 

Di sinilah tembuni atau ariari ku ditanam, sebuah simbol yang mengingatkanku akan akar yang kuat dan ikatan mendalam dengan tanah kelahiranku. 

Setiap sudut kota ini menyimpan memori, Jalan Minyak, Telindung, dan Gunung Pipa (kompleks Pertamina), Lapangan Merdeka, Kebun Sayur, adalah tempat-tempat di mana aku bermain dan menjelajahi dunia kecilku. 

Namun, setelah 14 tahun merantau di Kepulauan Bangka Belitung, rasa rindu akan Balikpapan semakin membara dalam diriku. Kini, ketika melihat kota yang dijuluki "Kota Minyak" ini telah berkembang dan ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN), aku merasakan bangga dan harapan yang baru.

Balikpapan tidak lagi sekadar kota kecil di pesisir timur Kalimantan. Kota ini telah bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang signifikan, berkat kekayaan sumber daya alamnya, terutama minyak dan gas. 

Sejak dulu, Balikpapan dikenal sebagai "Kota Minyak," tetapi kini ia telah melampaui label itu. Dengan perkembangan infrastruktur yang pesat dan berbagai proyek besar yang sedang berlangsung, Balikpapan telah menjadi magnet bagi investor dan pebisnis dari seluruh Indonesia bahkan dunia.

Pembangunan jalan tol, pelabuhan modern, dan bandara internasional adalah beberapa contoh konkret dari kemajuan yang dialami kota ini. Dengan akses yang lebih baik, Balikpapan kini lebih siap untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.

 Proyek-proyek ini bukan hanya memberikan manfaat bagi perekonomian kota, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun, dengan semua kemajuan ini datang juga tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keberlanjutan dan kualitas hidup masyarakat di tengah pertumbuhan yang pesat. 

Pembangunan yang cepat harus diimbangi dengan perencanaan yang matang agar kota ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi, tetapi juga tempat yang nyaman dan layak huni.

Lingkungan adalah salah satu aspek yang perlu menjadi perhatian serius. Dengan peningkatan aktivitas industri dan urbanisasi, risiko terhadap lingkungan semakin besar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengelola sumber daya alam dengan bijaksana, agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam Balikpapan.

Kota ini harus memastikan bahwa semua lapisan masyarakat terlibat dalam proses pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi proyek pembangunan sangat penting untuk mencegah kesalahan yang sering terjadi akibat kurangnya komunikasi antara pemerintah dan warga. 

Dengan memberi ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi, keputusan yang diambil akan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat lokal juga perlu menjadi prioritas. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, masyarakat tidak hanya akan mampu berkontribusi lebih baik dalam pembangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri. Balikpapan harus menjadi kota di mana setiap warganya memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Setelah sekian lama merantau, kerinduan akan kampung halaman selalu menguat dalam diriku. Ketika melihat Balikpapan yang kini bersinar dengan semua kemajuannya, aku merasa tergerak untuk kembali dan berkontribusi. Kota ini bukan hanya tempat lahirku, tetapi juga bagian dari diriku. 

Aku ingin ikut serta dalam perjalanan pembangunan yang sedang berlangsung, membantu menjadikan Balikpapan lebih baik untuk generasi mendatang.

Kota yang dulunya kecil kini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi dan kreativitas. Dengan statusnya sebagai IKN, Balikpapan tidak hanya menarik perhatian dalam konteks ekonomi, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi Indonesia. Di sinilah aku ingin mengabdikan diri, berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.

Menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, Balikpapan memiliki kesempatan untuk menjadi pelopor dalam penggunaan energi terbarukan. Kota ini harus memanfaatkan potensi sumber daya terbarukan seperti energi surya dan angin, yang bisa menjadi alternatif bagi energi fosil. 

Dengan melakukan transisi ini, Balikpapan tidak hanya akan berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga menarik minat investor yang peduli terhadap keberlanjutan.

Balikpapan, kota yang kaya akan jajanan makanan, menawarkan berbagai hidangan lezat seperti gado-gado, rawon, coto Makassar, soto banjar, dan nasi kuning. Keberagaman kuliner ini mencerminkan perpaduan budaya yang unik, berkat banyaknya pendatang dari luar Kalimantan. 

Setiap suku dan daerah membawa cita rasa khasnya, menjadikan Balikpapan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga surga bagi pecinta kuliner.

Pertumbuhan ekonomi kota ini tidak hanya didorong oleh industri, tetapi juga oleh sektor pariwisata kuliner yang semakin berkembang. Dengan berbagai festival makanan dan pasar kuliner, Balikpapan telah berhasil menarik perhatian wisatawan, memperkuat posisinya sebagai kota yang maju dan berwarna.

Balikpapan adalah kota yang penuh harapan. Dari kenangan masa kecil hingga perkembangan yang menakjubkan, kota ini telah menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan tumbuh. 

Dengan tantangan yang ada, kita semua, sebagai warga Balikpapan, harus bersatu untuk menjaga dan mengembangkan kota ini agar tetap menjadi tempat yang layak untuk hidup dan berkarya.

Kini, saatnya bagi kita untuk bekerja sama pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan impian kita akan Balikpapan yang lebih baik. Dengan komitmen, kolaborasi, dan inovasi, kita dapat menjadikan kota ini sebagai model pembangunan berkelanjutan, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.

Kota kelahiranku, yang kini bersinar sebagai IKN, adalah cerminan dari potensi yang ada dalam diri kita semua.

Bangka Belitung, 26 Oktober 2024

Ahmad Yusuf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun