Kabupaten Semarang -- Dilansir dari cnnindonesia.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan secara resmi bahwa Indonesia memasuki gelombang ketiga covid-19. Dalam menghadapi hal itu, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro bernama Ahmad Bustanul Aziz mencoba membuat alat Handsanitizer Touchless. Pembuatan alat ini diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran covid-19 dan membantu masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah relay 5V, sensor IR, LED merah dan hijau, resistor 220 ohm, 5V DC motor pump, 5V AC/DC adapter, saklar, kabel jumper, wadah untuk handsanitizer, lem bakar, cat dan kayu. Pembuatan alat ini diawali dengan membuat kerangka untuk meletakkan rangkaian menggunakan kayu, lalu di cat. Setelah kerangka selesai, dilanjutkan dengan membuat rangkaian Handsanitizer Touchless langsung dipasang ke kerangka yang sudah dibuat tadi.
Menurut Ahmad Bustanul Aziz, rencananya Handsanizer Touchless ini akan diletakkan di TPA Tambaksari dan Kantor Kelurahan Tambakboyo. Pertimbangan pemilihan kedua tempat tersebut karena tempat tersebut sering digunakan untuk berkumpul dan menimbulkan kerumunan. Penggunaan alat ini cukup mudah, yaitu dengan mendekatkan telapak tangan ke sensor IR, kemudian 5V DC motor pump akan memompa hansanitizer keluar dari alat. Apabila sudah cukup, jauhkan telapak tangan dari alat. Meskipun mudah, Handsanitizer Touchless tetap dilengkapi dengan panduan penggunaan dan panduan pengisian ulang berbentuk stiker yang berada di samping alat sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh anak-anak ataupun masyarakat awam.
"Dalam KKN ini Saya mencoba membuat 2 Handsanitizer Touchless, rencananya 1 alat untuk TPA dan 1 lagi untuk Kelurahan. Cara menggunakan alat ini cukup mudah, yaitu dengan mendekatkan telapak tangan ke sensor IR, kemudian 5V DC motor pump akan memompa hansanitizer keluar dari alat. Apabila dirasa cukup, jauhkan telapak tangan dari Handsanitizer Touchless. Meskipun mudah, namun disamping alat tetap diberi stiker petunjuk penggunaan dan petunjuk pengisian ulang, karena di TPA banyak anak-anak, jadi biar tidak bingung. Begitu juga dengan yang di kelurahan, pastinya banyak masyarakat yang datang dari berbagai latar belakang." ucap Ahmad Bustanul Aziz yang juga merupakan mahasiswa Informatika Undip.
Pembuatan Handsatitizer Touchless ini diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran covid-19 ditengah meningkatnya kasus positif covid-19 dan membantu masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H