Cerita Pilkada di Sumsel tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Jabar. Setnov jelas mengambil keputusan politik yang bermasalah karena mengusung calon gubernur yang belum ada satu tahun menjadi Bupati Musi Banyuasin, yaitu Dodi Reza Alex. Maka wajar keputusan Setnov untuk mengusung Dodi di Pilgub Sumsel menuai berbagai tanggapan negative dari masyarakat.
Dalam konteks Pilkada Sumsel 2018 itupun Setnov menahbiskan dirinya sebagai pendukung dinasti politik. Ya, pengusungan Dodi memang tak lepas dari peran Gubernur petahana Alex Noerdin yang merupakan ayah kandung dari Dodi yang ingin membangun dinasti politik di Bumi Sriwijaya. Tetapi terlepas dari peran Alex Noerdin, tanpa pengesahaan dari Ketua Umum Setnov, pengusungan terhadap Dodi tak akan terjadi.
Itulah tiga kesalahan Seya Novanto. Selain ketiga itu tentu masih banyak. Sehingga saran saya, segeralah Partai Golkar mengganti Ketua Umum. Dan pertimbangkan kembali berbagai keputusan kontroversial Setnov diatas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H