Beribu kata tersirat rupa
Dalam buaian nestapa yang diratapi duka
Walau telah penuh rongga dada oleh debarnya estetika rasa semenjana
Tapi inilah kisah si penerka, tanpa meminta sebuah ijin atau sekedar memberi kabar semata
Lalu menyerobot paksa asa yang tercipta
Sebelum kau mengaku sebagai penerka
Yang dihaturkan oleh perkenalan rasa iba
Sungguhkah dirimu merasa?
Atau hanya menjadi peraba semata
Dalam altar persembahan kisah para pemabuk kata
Kita mengenal kata-kata dan seolah ikut menyelami rupa sembilu peraba makna
Seperti menuggu gelap namun diperbudak terang yang takut akan malam
Sebuah prolog tentang keniscaayaan alam rasa
Yang tercipta oleh kata yang tak seberapa
Yogyakarta, 14 April 2018
***Benny
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H