Mohon tunggu...
Ahmad Bayu Dwi Rahman
Ahmad Bayu Dwi Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa/Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Solusi Ramah Lingkungan Mahasiswa Untag Surabaya untuk Desa Kesimantengah: Briket Arang dan Teknologi TPA

14 Juli 2024   22:20 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahmad Bayu Dwi Rahman -- 1112100063 -- Administrasi Negara

Desa Kesimantengah, Pacet, Mojokerto -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah menghadirkan dua inovasi ramah lingkungan yang memberikan dampak positif bagi warga Desa Kesimantengah. Bayu sebagai mahasiswa yang terlibat memperkenalkan briket arang dari sekam padi dan teknologi untuk mengatasi bau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Briket Arang dari Sekam Padi

Para mahasiswa Untag Surabaya mengubah sekam padi, yang selama ini dianggap sebagai limbah, menjadi briket arang yang bernilai tinggi. Proses pirolisis yang digunakan mampu mengubah sekam padi menjadi briket arang yang ramah lingkungan dan bermanfaat secara ekonomi. Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Teknologi Atasi Bau TPA

Selain itu, mahasiswa Untag Surabaya juga memperkenalkan teknologi untuk mengatasi bau tidak sedap dari TPA di Desa Kesimantengah. Bau TPA selama ini menjadi masalah serius yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga. Mahasiswa mengembangkan teknologi yang menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan.

Teknologi ini melibatkan mikroorganisme pengurai yang mempercepat proses dekomposisi sampah organik di TPA. Dengan mempercepat dekomposisi, bau yang dihasilkan oleh sampah dapat dikurangi secara signifikan. Mahasiswa juga mengajarkan warga cara memisahkan sampah organik dan anorganik, sehingga pengelolaan sampah berjalan lebih efektif.

Dampak Positif bagi Warga Desa

Kehadiran para mahasiswa dengan inovasi mereka membawa angin segar bagi warga Desa Kesimantengah. Selain mendapatkan solusi untuk masalah lingkungan, warga juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Briket arang dari sekam padi dan teknologi pengelolaan bau TPA adalah bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan semangat pengabdian, solusi berdampak besar dapat diciptakan untuk masyarakat.

Inovasi briket arang dari sekam padi dan teknologi untuk mengatasi bau TPA yang dikembangkan oleh mahasiswa Untag Surabaya adalah contoh nyata peran aktif perguruan tinggi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, perubahan yang berarti dan berkelanjutan dapat tercipta bagi lingkungan dan kehidupan kita. Warga Desa Kesimantengah berharap inovasi-inovasi ini terus dikembangkan dan diimplementasikan di desa-desa lain, sehingga lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

#InovasiMahasiswa #RamahLingkungan #BriketSekamPadi #TeknologiTPA #DesaKesimantengah #UntagSurabaya #SolusiLingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun