Mohon tunggu...
Ahmad Basyiruddin
Ahmad Basyiruddin Mohon Tunggu... Hamba Allah yang mencoba suka Membaca, Menulis dan Berorganisasi -

Generasi Millineal yang sedang menempuh Magister Teknik Informatika. Sedang mengabdikan diri di Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah. Hamba Allah yang berusaha selalu ingin mengenal lebih dekat dengan Penciptanya dengan Beribadah, Belajar, dan Berorganisasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajar "IPM" Itu Manusia

4 Juni 2018   05:39 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:55 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren Advokasi IPM Jawa Tengah
Pesantren Advokasi IPM Jawa Tengah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan semangat Al Qolam ayat 1 mencoba menerjemahkan  dengan epistem dan aksio yang releven sehingga munculah GPB dengan dasar konsep idea (ilmu). Pencerdasan adalah bagian awal yang dilakukan IPM untuk menetralisir, menyadarkan dan berfikir pelajar. IPM paham bahwa membangun Manusia mustahil tanpa adanya proses Pencerdasan. 

Basis Pemberdayaan dilakukan untuk memberikan daya progressifitas atau aksi nyata yang dilakukan pelajar. Sikap Partisipatoris untuk membantu mendorong keterlibatan perubahan kondisi yang lebih baik sangat berperan dalam bagian ini. Pembebasan merupakan proses untuk berdikari dan merdeka. Berdikari dalam berpikir, bergerak dan berpendapat adalah kunci dari titik akhir.

Advokasi Pelajar

Dari ketiga karakteristik ini sendiri IPM sangat mampu untuk peduli akan masa depan peradaban Manusia. IPM membuktikan bahwa Pelajar yang merupakan bagian kecil strata sosial Manusia mampu menjadi Subjek untuk melakukan perubahan.

 Ada bebebera agenda praksis yang bisa di lakukan untuk mengaktuallisasikan idea IPM salah satunya adalah Advokasi. Mansour Faqih (1997) mendefinisikan advokasi sebagai usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap-maju (incremental). 

Julie Stirling mendefinisikan advokasi sebagai serangkaian tindakan yang berproses atau kampanye yang terencana/terarah untuk mempengaruhi orang lain yang hasil akhirnya adalah untuk merubah kebijakan publik. Sedangkan menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi diartikan sebagai aksi strategis dan terpadu yang dilakukan perorangan dan kelompok untuk memasukkan suatu masalah (isu) kedalam agenda kebijakan, mendorong para pembuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan membangun basis dukungan atas kebijakan publik yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Advokasi bagi pelajar tidak harus dengan agenda agenda yang berkaitan dengan urusan hukum dan meja hijau. Hal hal simple dapat dilakukan oleh pelajar dalam proses advokasi menuju peradaban Manusia untuk Pembelaan Teman Sebaya. P

elajar dapat mengimplementasikannya misal dengan cara penyadaran bahaya laten Koruspi, HIV/AIDS - Narkoba, Bullying - Kekerasan, serta Pencerdasan tentang Pelajar Tangguh Bencana - Ekologi. Dengan hal ini dapat di simpulkan bahwa IPM memiliki identitas yang kuat sebagai Pelajar bagian Manusia, yang peduli akan nasib peradaban Manusia kedepan.

 IPM menjadikan Pelajar sebagai Subjek aktif untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak hanya Keislaman dan Keilmuan yang di miliki namun juga rasa Kemanusiaan yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun