Saat ini teknologi sudah tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan kita sering melihat anak di bawah umur sudah punya sosial media. Dengan atau tanpa di sadari, orang tua kita dan orang dewasa lain di sekitar kita telah memperkenalkan kita pada teknologi, terutama teknologi elektronik sejak usia dini.
Oleh karna itu telaah tentang efek positif dan negatif pada teknologi perlu mendapat perhatian secara seksama. Pertanyaan yang sering muncul di pikiran kita adalah "apakah teknologi berpengaruh positif atau negatif pada kehidupan sehari-hari?". Jawabannya adalah tergantung si pengguna teknologi tersebut.
1. efek negatif pada tumbuhkembang fisik
Interaksi anak remaja dengan teknologi elektronik banyak mengurangi aktivitas gerak karna konsep dari teknologi adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga membatasi aktiviitas fisiknya. Dalam kegiatan belajar pun anak remaja sudah banyak menggurangi aktifitas geraknya bila pembelajar tersebut di lakukan dengan perantara teknologi. Misalnya, zoom, google classroom, google meet, dan lain sebagainya.
Walaupun beberapa produsen telah berusaha untuk membuat lebih realistis dalam pembelajaran tersebut, namun tetap saja energi gerak yang dilakukan tidak sebanding dengan aktifitas anak saat pembelajaran di dalam kelas.
Perkembangan fisik anak remaja banyak mengalami masalah physical decline. Contohnya adalah problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala, atau bahkan penglihatan kabur. Hal ini disebabkan karna anak remaja lebih rentan dari pada orang tua terhadap cahaya dan radiasi yang di pancarkan dari perangkat elektronik.
2. Efek negatif pada perkembangan emosi dan sosial
 Perkembangan emosi pada anak remaja tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosian. Jikalau lingkungan sosial yang ada di sekililing kita berupa lingkungan sosial yang "virtual" dan tidak ada pada kenyataan, maka perkembangan anak remaja tersebut cenderung tidak efektif. Hal ini dikarnakan umpan balik dari lingkungan vitrual dapat diatur sesuai kehendak individu, sedangkan dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu , sehingga individu pun harus menggembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
      Pengaruh negatif jejaring sosial tehadap anak remaja dapat dilihat dari beberapa hal tersebut:
- Hilangnya privasi
- Cyber-bullying
- Stranger-Danger
- Cyber stalking
Ada berbagai kondisi emosi anak remaja yang memungkinkan untuk berkembang menjadi suatu ketergantungan (addiction) terhadap penggunaan media sosial yang berlebihan antara lain;
      A. kecemasan, yaitu apabila sosial media digunakan untuk mengalihkan perhatian dari kecemasaan anak remaja itu, maka yang terjadi justru individu tersebut semakin tidak mampu mengatasi kecemasannya dan sebaliknya bahkan bisa jadi akan semakin kecanduan.